Namun begitu BNPB meminta tetap menjaga kewaspadaaan terhadap kejadian erupsi yang menerus dan lebih besar.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan, sejauh ini radius aman yang diberlakukan berjarak 2,5 kilometer dari kawah aktif Gunung Bromo.
Melalui rilis elektroniknya, Selasa (15/12), Sutopo menerangkan, sifat letusan Gunung Bromo adalah strombolian yang memiliki ciri seringnya terjadi letusan-letusan kecil yang tidak begitu kuat, namun terus- menerus, dan material yang dimuntahkan berupa material padat, gas, dan batu.
"Eksplosivitasnya rendah. Potensi bahaya letusan G.Bromo adalah terjadinya erupsi preatik dan magmatik yang tiba-tiba, dengan sebaran material vulkaniknya berupa hujan abu lebat dan lontaran batu (pijar) mulai sekitar kawah hingga radius 2,5 km dari pusat erupsi," paparnya.
Meski begitu, wisatawan masih diperbolehkan berkunjung menikmati keindahan alam Gunung Bromo di Kabupaten Probolinggo dan Lumajang yang tidak terdampak langsung.
"Arah angin dominan ke barat sehingga hujan abu vulkanik dan pasir hanya di sebagian Kabupaten Malang dan Pasuruan," jelasnya.
Sutopo menambahkan, PVMBG, BNPB, BPBD dan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru selalu berkoordinasi menyampaikan informasi kepada masyarakat
.[wid]
BERITA TERKAIT: