Jabar Masih Kekurangan Guru di Daerah Pelosok

Rabu, 25 November 2015, 12:58 WIB
rmol news logo Penyebaran tenaga guru belum merata di Jawa Barat. Pemprov Jabar akan memperbaiki distribusi tenaga pengajar agar lebih merata, terutama untuk daerah-daerah terpencil.

"Jumlah guru di perkotaan masih jauh lebih banyak dibanding di perdesaan, sehingga daerah pelosok mengalami kekurangan," ujar Sekda Jabar, Iwa Karniwa, usai memimpin upacara Peringatan Hari Guru, di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (25/11).

Dengan begitu, Pemprov Jabar akan melakukan pemetaan penyebaran guru di Jabar terutama untuk SMA/SMK. Apalagi mulai 2017 mendatang pengelolaan SMA/SMK sudah pindah tangan dari pusat ke provinsi.

"Kita akan mapping, sedang dalam proses. Guru enggak ada di pelosok itu apakah memang kekurangan, atau karena soal distribusi," ujar Iwa seperti diberitakan RMOL Jabar.

Menurutnya, jika sudah diketahui sebaran guru secara pasti, kemudian pemprov akan merumuskan cara agar ketersediaannya jadi merata. Pihaknya pun menyadari belum tentu semua guru sanggup ditempatkan di pelosok. Maka disiapkan insentif khusus bagi guru yang siap mengadikan diri di daerah terpencil.

"Harus ada gula (insentif). Lalu bagaimana gulanya, tunjangannya lebih besar dibanding dengan guru di kota," jelas Iwa.

Iwa mencontohkan, Cianjur selatan merupakan daerah yang masih mengalami kekurangan guru. Selain mengatasi distribusi, Pemprov Jabar juga akan berupaya meningkatkan kualitas para guru, dengan memberi berbagai pelatihan.

"Perhatian ini bukan hanya bentuk uang, tapi juga melalui peningkatan mutu. Kami memberi pelatihan, sudah menyiapkan dua balai untuk meningkatkan mutu guru, terutama guru-guru yang berbasis keterampilan," pungkas Iwa. [sam]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA