Jadi Tempat Mesum, Karaoke Ditutup Paksa

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Minggu, 24 Mei 2015, 17:56 WIB
Jadi Tempat Mesum, Karaoke Ditutup Paksa
rmol news logo Akibat digunakan tempat mesum dan pesta minuman keras (miras) Reyhans Karaoke yang berada di Komplek Asia Plaza, ditutup paksa Pemkot Tasikmalaya. Penutupan dilakukan hingga batas waktu yang tidak ditentukan.

Tindakan pihak Pemkot ini bukan asal tutup, tapi sebelumnya telah membentuk tim investigasi yang melibatkan Satuan Polisi Pamong Praja, Badan Pelayanan Perizinan Terpadu, dan Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga.

Menurut Walikota Tasikmalaya Budi Budiman, berdasarkan investigasi yang dilakukan Pemkot berkoordinasi dengan pihak ke­po­li­sian, tempat itu diduga telah disalahgunakan fungsinya. Pihak manajemen Reyhans karaoke mengaku kecolongan dan tidak sengaja dengan penyalahgunaan tempat karaoke tersebut.

Kapolresta Tasikmalaya AKBP Asep Saepudin meng­atakan, Reyhans Karaoke ditutup sementara karena dugaan penyalahgunaan salah satu ruangan oleh dua pasangan untuk berbuat asusila.

Oleh karena itu, hingga penyelidikan rampung, tempat tersebut ditutup sementara hingga penyelidikan usai.

"Pengawasan juga akan terus dilakukan agar tempat karaoke di Kota Tasikmalaya bebas dari tindakan asusila dan minuman keras," kata Kapolresta, tadi siang.

Sebelumnya diberitakan jajaran Polresta Tasikmalaya yang melakukan razia ke Reyhans Karaoke berhasil mengamankan 24 orang pengunjung karaoke yang ditenggarai mabuk miras dan sebagian tidak membawa identitas, serta satu pasangan tengah mesum.

Kedatangan puluhan polisi membuat sebagian pengunjung kalang kabut. Bahkan tidak sedikit wanita berdandan seksi menghindari pemeriksaan polisi. Di salah satu room, polisi mendapati dua botol miras berkadar alkohol tinggi dan empat pengisi roomnya tengah mabuk. Malah salah satu wanita berusia muda terpaksa berjalan harus dipapah temannya menuju truk Dalmas karena mabuk berat.
 
Selain itu di room pojok lantai atas beberapa pengunjung karaoke didapati kondisinya tengah mabuk dan tidak membawa kartu identitas. Polisi juga memergoki satu pasangan yang tengah berhubungan intim di dalam room karaoke. Ketika melihat ada razia laki-lakinya tergesa gesa merapikan resluitingnya.
 
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Kota Tasikmalaya KH Didi Hudaya angkat bicara terkait razia ini. Dia mendesak Pemerintah Kota Tasikmalaya tegas menyikapi karaoke keluarga yang berubah fungsi tersebut. Didi meminta pihak terkait untuk mencabut izin operasi Karaoke Reyhan.

"Karaoke keluarga kini telah disalahgunakan oleh pengunjung. Ya, karaoke keluarga hanya kamuflase saja," kata Didi.

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA