Pelatihan khusus media sosial ini diadakan di Ponpes Darunnajah, Cipining, Kab Bogor, sejak pagi hingga menjelang malam (Kamis, 23/4). 57 orang hadir membawa labtop dan notebook, termasuk para pendidik dan mahasiswa dari lembaga-lembaga pendidikan yang dikelola Yayasan Darunnajah se-Jabodetabek dan Banten.
"Sebelum terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan terjadi, santri perlu diberikan pendidikan media sosial, agar mereka mampu menggunakan media sosial untuk menyebarkan kebaikanâ€, Jelas, KH. Dr. Sofwan Manaf, pimpinan Pondok Pesantren Darunnajah Ulujami Jakarta mengutip dari rilis, Jumat (24/4).
Hadir sebagai pemateri dalam kegiatan itu, Hariqo Wibawa Satria, media social strategist dari Magnitude. Dalam paparannya selama lebih kurang enam jam ia menjelaskan apa yang tidak boleh dan bisa dilakukan di media sosial, perencanaan dan optimalisasi penggunaan media sosial untuk pribadi dan organisasi hingga praktek pembuatan konten-konten media sosial.
Menurut Hariqo Wibawa Satria, dulu masyarakat pasif dan hanya jadi penikmat konten, sekarang siapapun asal mau sudah bisa jadi koki atau produsen konten. Ia juga mengapresiasi kemampuan santri-santri Darunnajah, membuat konten utamanya video.
"Saya hanya beri waktu 30 menit, sudah jadi 11 video yang kreatif dan inspiratif, makin banyak video positif yang kita
upload, makin sehat dunia maya," tambah Hariqo.
Hartati, seorang peserta mengaku inilah pertama kali dirinya membuat video.
"Kita tak bisa menyalahkan terus banyaknya konten negatif di internet, saatnya kita berlomba-lomba mengupload konten positif sebanyak mungkin".
[wid]
BERITA TERKAIT: