Bentrok di Bekasi, KPMP Bantah Lakukan Pengeroyokan

Menurut Sekjen II KPMP Cikarang Utara Ardi Gunawan, kejadian yang terjadi pada Senin (25/8) lalu sebenarnya justru sebaliknya.

“Kami datang ke gudang pabrik PT PAS secara baik-baik, yaitu untuk menawarkan program. Biasanya kalau masukin proposal kan dapat tanda bukti. Sekuriti di pabrik itu bilang tunggu sebentar mau ke dalam dulu. Tapi yang keluar justru sekelompok orang tak dikenal yang bersenjata tajam,” ujar Ardi kepada wartawan di Jakarta, Jumat (29/8).

Saat itu menurut Ardi, bentrok tak bisa dihindari. Para anggota KPMP terpaksa melakukan perlawanan. Namun karena kelompok yang menyerang jumlahnya lebih banyak dan membawa senjata tajam, anggota KPMP yang berjumlah sekitar 20 orang memilih mundur.

Melihat anggpta KPMP mundur, puluhan orang tersebut melampiaskan amarahnya dengan merusak kendaraan milik anggota KPMP. Tercatat satu mobil Suzuki Escudo warna merah bernomor polisi B 318 SY dan 5 unit sepeda motor hancur.

“Satu sepeda motor lagi tidak tahu kemana,” lanjut Ardi.

Anehnya, dalam kasus tersebut, 5 anggota KPMP justru ditahan pihak Polres Kabupaten Bekasi berikut barang bukti mobil Escudo dan 4 sepeda motor.

Hingga saat ini, upaya damai antara kedua belah pihak belum menemui titik terang. Bahkan usaha anggota KPMP yang ingin menuntut keadilan justru jadi bumerang.

“Ketika KPMP ingin melapor, ternyata sudah dilaporkan terlebih dulu. Makanya 5 orang kawan kami ditahan hingga sekarang,” ungkapnya.

Akibat kejadian yang menimpa para anggota KPMP itu, simpatipun berdatangan dari berbagai ormas yang ada di Bekasi seperti Komando Penegak Keadilan (Kompak), Singa Bekasi, Gabungan Inisiatif Barisan Siliwangi (Gibas), Pejuang Siliwangi, Aliansi Ormas Se-Bekasi dan Badan Potensi Pembina Keluarga Besar Banten. [did]