Kembali Semburkan Asap, Warga Sekitar Gunung Slamet Mulai Kuatir

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Jumat, 14 Maret 2014, 13:49 WIB
Kembali Semburkan Asap, Warga Sekitar Gunung Slamet Mulai Kuatir
Gunung Slamet/net
rmol news logo Warga di kawasan zona rawan bencana Gunung Slamet di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah mulai kuatir dengan aktifitas Gunung Slamet yang kembali intensif semburkan asap mulai Kamis lalu.
 
“Pagi tadi informasinya terjadi dua kali letusan yang menyemburkan asap hingga satu kilometer,” ujar Chandra, warga Melung Kecamatan Kedungbanteng, Jumat (14/3).
 
Gunung Slamet statusnya naik menjadi Waspada atau Level II setelah pada Senin lalu aktif menyemburkan asap tebal hingga ketinggian satu kilometer. Namun pada Rabu sempat beraktifitas normal. Gunung Slamet mulai intensif semburkan asap tebal pada kamis lalu. Tercatat terjadi 9 kali semburan asap pada Kamis dan 5 kali pada Jumat ini.
 
Seperti diketahui, Melung adalah salah satu dari 35 desa di Kabupaten Banyumas yang rawan terdampak letusan Gunung Slamet. Kendati demikian, warga masih beraktifitas seperti biasa.
 
“Kami masih beraktifitas seperti biasanya. Yang menanam sayur tetap pergi berladang. Namun warga mulai kuatir. Sebab biasanya Gunung Slamet aktif hanya sebentar. Ini sudah seminggu masih aktif,” jelasnya.
 
Kepala ESDM Banyumas, Anton Adi Wahyono mengatakan fokus pada tujuh desa yang masuk kategori paling rawan terdampak erupsi Gunung Slamet. Kendati demikian, dia mengimbau agar masyarakat tetap tenang namun waspada.
 
Pemkab Banyumas telah melakukan beberapa rapat koordinasi terkait meningkatnya aktifitas Gunung Slamet. Salah satu yang dilakukan adalah mempersiapkan jalur evakuasi, penyiapan Posko pengungsian, penyiapan jalur evakuasi dan penutupan obyek wisata yng kemungkinan berbahaya.
 
“Sementara waktu obyek wisata Pancuran 7 dan pancuran 3 Kawasan Lokawisata Baturaden ditutup untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” jelas Anton. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA