Namun, kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, di beberapa wilayah di Jawa Tengah dan DIY dilaporkan masih terjadi hujan pasir.
Erupsi Gunung Kelud terjadi pada Kamis malam pukul 23.30 WIB setinggi 17 km dan melontarkan jutaan meter kubik abu vulkanik dan pasir. BMKG menganalisis, abu dan pasir pada lapisan 1.500 m terbawa ke arah Timur Laut, pada lapisan 5.000 m ke arah Barat Laut dan pada 9.000 m ke arah barat.
Material abu dan pasir tersebut melayang-layang di atmosfer dan menyebar di daerah yang jauh dari Gunung Kelud. Wilayah barat lebih banyak terjadi hujan abu dan pasir seperti di Pacitan, Ponorogo, Wonogiri, Bantul, Yogya, Sleman, Kulon Progo, Purworejo, Kebumen, Solo, Boyolali, Salatiga dan Temanggung belakangan waktunya. Sedangkan di bagian timur, kata Sutopo, hujan abu hingga Malang, Surabaya, Banyuwangi dan Ampenan NTB.
"Dampak hujan abu dan pasir ini menyebabkan 40 penerbangan dari Bandara Juanda Surabaya, Bandara Adi Sucipto Yogyakarta dan Bandara Adi Sumarmo Solo tertudan ditunda beberapa waktu lalu, dan menunggu situasi semakin kondusif," imbuhnya.
Sutopo menambahkan dalam rilisnya, banyak masyarakat di luar radius 10 km yang sebelumnya mengungsi telah kembali ke rumahnya untuk bersih-bersih.
"Diperlukan relawan untuk bersih-bersih rumah dan membersihkan jalan dari abu pasir. Bukan relawan dapur umum apalagi relawan SAR. Bantuan bahan pokok diperlukan selama masyarakat belum bekerja," tandas Sutopo yang saat ini berada di sekitar Gunung Kelud.
[rus]