"Kami panen terakhir pada nbulan Agustus lalu. Setelah itu tidak bisa tanam lagi karena saluran air di sawah rusak," ujar Samiarto, pedagang beras di Sindeh Kecamatan Gandrungmangu Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Rabu (23/10).
September lalu harga gabah berkisar antara Rp 4.100 - Rp 4.300 per kilogram. Namun memasuki paruh akhir Oktober ini harga gabah sudah mencapai Rp 4.900 per kilogram, atau naik Rp 600 per kilogram.
Biasanya harga gabah tertinggi terjadi pada bulan Desember hingga Januari. Tahun lalu harga tertinggi di pasaran Gandrungmangu adalah Rp 4.800.
"Tapi sekarang bulan Oktober sudah naik," ungkapnya.
Ditengarai kenaikan gabah yang sangat cepat ini juga disebabkan hasil panen yang buruk tahun ini. Samiarto mengatakan pada tahun sebelumnya, tiap seperempat bau atau setara dengan 1.750 meter persegi sawah bisa menghasilkan sekira 1.250 kilogram gabah basah. Namun tahun ini lahan seluas itu hanya menghasilkan sekira 800 kilogram gabah basah.
"Terlalu banyak hujan sehingga padinya tidak bagus. Pertumbuhan jelek, bobot padinya juga berkurang," jelasnya.
Diprediksi harga gabah akan terus naik hingga puncaknya sekitar bulan Januari atau februari. Sebab, masa tanam padi di Cilacap dipastikan mundur akibat musim hujan yang mundur
.[wid]
BERITA TERKAIT: