Parah, Seluruh Hidran di Kota Tasik Tak Berfungsi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Rabu, 02 Oktober 2013, 11:27 WIB
Parah,  Seluruh Hidran di Kota Tasik Tak Berfungsi
foto:rmol
rmol news logo Akhir-akhir ini insiden kebakaran tak henti-hentinya melanda Kota Tasikmalaya. Hingga bulan Agustus sedikitnya 34 peristiwa kebakaran terjadi di wilayah Kota Tasikmalaya.

Jika diasumsi maka rata-rata setiap bulan terjadi empat peristiwa kebakaran yang meluluhlantakan rumah warga. Beruntung, kebakaran tersebut tidak merengut korban jiwa. Hanya saja menimbulkan kerugian material hingga miliaran rupiah.
 
Menurut Kepala UPTD Damkar Kota Tasikmalaya, Diat Kodiat, penyebab kebakaran beragam, mulai dari arus pendek listrik, tabung gas meledak hingga lupa mematikan kompor. Bahkan, selama bulan Ramadan lalu hampir tiga hari sekali si jago merah melahap pemukiman warga. Ironisnya, dari 42 unit Hydrant milik Pemerintah Kota Tasikmalaya yang tersebar di beberapa titik, ternyata semuanya tidak bisa digunakan.
 
"Hydrant yang disediakan oleh PDAM itu, tidak bisa digunakan karena ada perbedaan sistem yang dimiliki Damkar dan yang disediakan PDAM. Di mana hydrant yang tersedia menggunakan sistem uril atau drat. Sementara peralatan yang digunakan Damkar menggunakan sistem macino atau kopling," kata Diat.

Kondisi ini praktis menghambat tugas regu Damkar saat akan melakukan pemadaman. Selama ini pihaknya melakukan isi air di kantor maupun dari sungai-sungai. Ia sendiri tak bisa berbuat banyak lagi karena penyediaan hydrant langsung dari PDAM sejak beberapa puluh tahun lalu.
 
Tugas yang diemban petugas pemadam kebakaran termasuk beresiko sehingga mestinya diimbangi dukungan personil dan fasilitas yang memadai. Saat ini jumlah petugas Damkar di Kota Tasikmalaya kurang dari 25 orang yang terbagi dalam tiga regu, Rata-rata per regu terdiri dari tujuh personil.

"Ini tentunya menjadi masalah. Karena setiap harinya regu yang piket hanya tujuh orang untuk mengatasi bahaya serta bencana di Kota Tasikmalaya, dengan mengoperasikan empat unit mobil pemadam kebakaran," ujarnya.

Padahal, idealnya setiap satu unit mobil Damkar harus dioperasikan oleh tujuh personel. Seringkali pihaknya terpaksa mengerahkan petugas yang sedang libur untuk membantu pemadaman karena kekurangan personil di lapangan. Problem yang dihadapi bukan disitu saja, mobil Damkar yang tersedia kondisinya sudah uzur dan memprihatinkan.[wid]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA