Kepala Seksi Madrasah dan Pendidikan Agama Islam (Kasi Mapenda) Kantor Kementerian Agama Kota Tasikmalaya Dudu Rohman seperti diberitakan
JPNN, mengatakan dari 258 madrasah di Kota Tasikmalaya, baru 40 persen yang terakreditasi dan dikatakan berkualitas.
"Selama ini peringkat kualitas madrasah masih dianggap kelas dua, sehingga madrasah jangan mau kalah dengan sekolah umum," tuturnya.
Dia menjelaskan kendala yang dialami madrasah untuk bisa berkembang adalah soal pembangunan infrastruktur. Selain itu pula sejumlah madrasah juga masih kesulitan menerapkan standar nasional kurikulum dan standar isi. Untuk itu, kata Dudu, Kemenag telah menyiapkan dana yang berasal dari APBN P 2013 untuk pemberian intensif pada madrasah yang belum terakreditasi. Namun Dudu tak bisa menyebutkan nominal anggarannya.
"Kalau memang ingin madrasah terakreditasi, silakan usulkan pada kami yang kemudian akan diverifikasi Kemenag provinsi," ujarnya.
Dudu menuturkan, pihaknya menyarankan agar setiap madrasah tidak tergesa-gesa ingin terakteridasi sebelum semua delapan komponen persyaratan akreditasi terpenuhi, yaitu standar isi, proses kelulusan, pendidik dan tenaga kependidikan, pengelola, saran prasarana, pembiayaaan dan penilaian pendidikan.
Sebelumnya diberitakan,Kementerian Agama (Kemenag) mencatat 12.625 unit madrasah belum terakreditasi. Umumnya karena tidak memenuhi delapan standar pelayanan minimal (SPM) pendidikan.
[wid]
BERITA TERKAIT: