"Sikap kami jelas setuju kenaikan karena subsidi untuk BBM sudah sangat tinggi. Dulu, kami tidak setuju hanya pada kenaikan tarif tenaga listrik atau TTL," kata Ketua Apindo Jateng, Frans Kongi, di Semarang, Rabu (22/5).
Menurutnya, kenaikan harga BBM saat ini sudah tepat dan sudah waktunya masyarakat berhemat.
"Jika harga BBM naik, maka masyarakat akan menjadi berhemat," jelasnya.
Terkait dengan besaran kenaikan harga BBM, Apindo berpendapat kenaikan harga maksimal Rp 6.500 per liter.
Dia mengakui, kenaikan harga BBM tersebut akan berpengaruh pada kenaikan harga solar untuk industri. Pada saat harga solar tinggi, menurutnya pengusaha masih dapat beralih menggunakan bahan bakar alternatif seperti batubara dan gas.
"Kenaikan harga BBM memang akan berdampak kepada sektor transportasi, tetapi kami memperkirakan kenaikannya tidak akan mencengangkan dengan perkiraan berkisar 5--7 persen," tambah dia.
Ketersediaan seluruh kebutuhan masyarakat, tambah Frans Kongi, sangat dibutuhkan dengan harapan berbanding lurus dengan kenaikan harga yang dampaknya tidak terlalu signifikan.
"Jika suplai kebutuhan masyarakat stabil maka harganya juga dapat terkendali," jelasnya.
[ant/ald]
BERITA TERKAIT: