Atas persoalan itu Ketua Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI) Lampung Novellia Yulistin meminta pemerintah pusat untuk bertanggungjawab dan secepatnya memasok gas elpiji tersebut ke Lampung.
Novel mengatakan, di Lampung kelangkaan gas elpiji sudah terjadi sepekan ini. Gas elpiji di tingkat eceran maupun di kios Pertamina sudah tak ada lagi. Akibatnya, warga Lampung menjerit.
Pihaknya sudah menanyakan masalah tersebut kepada Pemda Lampung, khususnya dinas pertambangan. Mereka, kata Novel mengakui kalau di Lampung gas elpiji langka. Alasannya karena kuota gas elpiji di Lampung berkurang.
"Apapun alasannya, apakah terjadi penimbunan kek, kurang kuota kek, yang pasti gas elpiji langka dan pemerintah provinsi jangan diam saja cari solusi mengatasinya dong, apalagi ini terkait dengan kebijakan konversi minyak tanah ke gas elpiji. Pemerintah pusat harus bertanggungjawab atas kelangkaan ini," tegas Novel kepada
Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Minggu, 19/5).
Kondisi masyarakat di Lampung dalam menghadapi kelangkaan gas elpiji ini serba sulit. Mau memakai minyak tanah sekarang ini mereka ketakutan karena trauma dengan minyak tanah yang oplos dengan bensin.
"Selain boros, minyak tanah oplosan sangat berbahaya. Jadi pemerintah pusat secepatnya menyediakan gas elpiji di Lampung," demikian Novel.
[dry]
BERITA TERKAIT: