Dipusatkan di Lapangan Merdeka, perayaan Hari Buruh 1 Mei ini dihadiri oleh Walikota Medan Rahutman Harahap, Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro dan Pangdam I/BB Mayjend Lodewijk F paulus.
Acara Mayday ini dihibur dengan dangdut koplo. para buruh juga masing-masing menerima sekarung beras 10 kg, plus yang beruntung dalam door prize, bisa membawa pulang sepeda motor, televisi, kompor, kulkas dan peralatan rumah tangga.
Siang hingga sore hari ini (Rabu, 1/5), 14 elemen massa buruh dan sesekali diikuti Walikota berjoged dangdut diiringi musik dari sound system yang isediakan. Sehingga di Kota Medan, tidak ada pemblokiran jalan ataupun bakar ban seperti tahun-tahun sebelumnya.
Perayaan Mayday hari ini, Pemko Medan menyiapkan 25 ton beras yang dibagikan secara cuma-cuma kepada buruh yang hadir di Lapangan Merdeka.
Mendapat perlakuan istimewa begitu, tentu saja buruh mengaku senang. Ketimbang turun ke jalan dan menimbulkan kemacetan dan risiko kerusuhan, lebih baik panggung berjoged dan dapat hadiah.
"Kalau bernyanyi dan berjoget kan nggak ada yang dirugikan, semuanya sama-sama senang, polisi senang, buruh pun senang," ujar Ratna (41), salah seorang buruh di Medan seperti yang dikutip dari MedanBagus.Com, (Rabu, 1/5)
Kapolda Sumut Irjen Wisjnu Amat Sastro juga mengapresiasi Pemko Medan yang telah memfasilitasi perayaan May Day ini.
"Peringatan hari buruh tahun ini terkendali. Dan tahun ini Walikota Medan memberikan bantuan sembako kepada 2.500 buruh masing-masing 10 Kg beras per orang," ujar Wisjnu.
Pada peringatan Hari Buruh Internasional di Lapangan Merdeka perwakilan buruh membacakan sembilan aspirasi dan tuntutan para buruh, diantaranya; menjadikan tanggal 1 Mei sebagai hari libur nasional, penghapusan sistem kerja out sourcing, penolakan sistem upah murah, dan penyelesaian kasus-kasus ketenagakerjaan di Medan.
[rus]
BERITA TERKAIT: