"Ini kan lelang terbuka, kalau tertutup bisa intervensi lagi. Mau pakai sistem tertutup? Kalau seperti yang kemarin, saya yang nentukan bisa, saya pilih ini. Ini kan terbuka kayak gini," tegas Joko Widodo kepada wartawan di Balaikota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (5/4).
Gubernur yang akrab disapa Jokowi tersebut berpendapat, di masa kepemimpinannya saat ini, peluang untuk melakukan penitipan simpatisan parpol tidak mungkin bisa terlaksana. Sebab, banyak masyarakat yang akan menilai.
"Ini kan kita buka masa per-tuan-nya (pemimpin) kayak gitu. Apa hubungannya (kepentingan legislatif untuk intervensi)," cetusnya.
Ia menambahkan, ke depan tidak menutup kemungkinan lelang jabatan dibuka hingga ke tingkat walikota dan bupati jika program untuk lurah dan camat berhasil. Tahapan penseleksian sendiri meliputi seleksi administrasi, seleksi kesehatan, seleksi pengetahuan, paper SWOT diri visi-misi, tes psikologi LGD wawancara, dan wawancara final.
Adapun posisi lurah yang kosong sampai dengan tahun ini adalah Cikini, Lorotan, Tanjung Priok, Angke, Pejagalan, kebon Jeruk, Mangga Besar, Ciganjur, Mappar, kota Bambu Selatan, Melawai, Petukangan Selatan.
Berarti proses lelang jabatan ini tidak ada titipan ya Pak?
"Nggak perlu ditanyakan. Semangatnya kita membuka promosi dan seleksi terbuka itu kesitu, kok ada pertanyaan kaya gitu," ungkapnya.
[wid]
BACA JUGA: