“Perampok menenteng golok, linggis dan obeng panjang. Sangat menakutkan,†ujar bidan naas itu, Kristina Agung.
Suami korban, Agung Darmanto menambahkan perampok diprakirakan masuk rumah dari pagar belakang rumah. Lalu, dengan paksa kawanan rampok ini masuk dengan mencongkel pintu belakang rumah.
“Perampok berjumlah tiga orang. Masing-masing membawa senjata yang berbeda. Ada golok, linggis dan obeng panjang,†ujar Agung.
Perampok lalu masuk ke dalam kamar korban yang tengah tertidur lelap. Sambil mengancam dengan golok, pelaku meminta korban menunjukkan tempat penyimpanan uang dan barang berharga.
“Saya sempat dipukul,†tuturnya.
Korban kemudian diikat tangannya dan dilakban dibagian mulutnya. Korban kemudian dimasukkan ke kolong ranjang.
Pemukulan juga diterima bidan berusia 44 tahun tersebut, yang sempat berteriak saking takutnya. Melihat kenekatan korban, Kristina dipukuli lalu dilakban mulutnya. Sedangkan tangan dan kakinya diikat dengan tali.
Saat mendengar teriakan dan kegaduhan yang terjadi, seluruh anggota keluarga turut terbangun. Kedua anak dan ibu korban kemudian juga diikat tangan dan kakinya serta dilakban mulutnya.
Korban mengaku kehilangan handycam, kamera digital, kartu ATM, sejumlah perhiasan dan uang tunia senilai Rp 1 juta.
Kapolres Cilacap, AKBP Wawan Muliawan melalui Kasubag Humas Polres Cilacap, AKP Siti Hayati mengatakan sementara ini masih balum ada petunjuk siapa pelaku perampokan tersebut. Hingga sore ini petugas Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Polres Cilacap melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
“Kami masih meminta keterangan korban dan saksi," jelas Hayati.
[ian]
BERITA TERKAIT: