Hal ini dinyatakan Direktur EkÂsekutif Masyarakat Pemantau KeÂbijakan Legislatif dan EkÂseÂkutif, Sugiyanto.
Menurutnya, di negara-negara lain, misalnya Guangzou, dua buÂlan menjelang SEA Games, seÂmaÂraknya sudah terlihat. PaÂlemÂbang juga punya cara jitu meÂnuÂtup kritik yang terus dialamatkan akiÂbat belum rampungnya sejumÂlah venue SEA Games 2011. SeÂperti dengan memaksimalkan proÂÂmosi di ibu kota Sumatera SeÂlatan tersebut. Aroma SEA GaÂmes sudah terasa begitu keluar daÂri bandara. Sepanjang jalan terÂpasang banyak baliho maupun spanÂduk event dua tahunan itu.
“Kok hal serupa tidak terasa di DKI Jakarta. Padahal, anggaran sosialisasi sudah jelas. Pemenang lelang reklame sudah ada. Kok sampai sekarang belum terasa geÂliatnya. Badan yang berweÂnang mengawasi keuangan harus turun tangan,†tandasnya.
Dengan kondisi seperti itu, SuÂgiyanto meminta Pemprov DKI transparan dalam penggunaan angÂgaran tersebut. Karena jika teÂrus dibiarkan, masyarakat bisa curiga. Karena soÂsialisasi melalui reklame dan baÂliho tidak makÂsimal di Jakarta. KenyaÂtaannya sosialiÂsasi melalui reklame dan baliho bisa dihitung dengan jari.
Menurutnya, anggaran terseÂbut rawan disalahgunakan. KaÂreÂna itu masyarakat memperÂtaÂnyaÂkan, apakah terjadi penyimÂpangan atau tidak dalam angÂgaÂran itu. “Sebaiknya pemprov ungÂkapkan dan transparan dalam pengÂgunaannya,†tegas Sugiyanto.
Sosialisasi melalui media luar ruang, tambahnya, bisa jadi lebih seÂmarak dan lebih efektif. Karena warga jadi lebih mudah meliÂhatÂnya. Bukan dengan mengÂguÂnakan media TV yang justru terÂlalu mahal, sementara taÂyanganÂnya hanya beberapa detik saja.
Hal senada dipertanyakan oleh Ketua Aliansi Masyarakat JakarÂta (AMARTA) Rico Sinaga. Dia menegaskan, beberapa rekÂlame dan sosialisasi SEA Games saat ini hanya partisipasi pihak swasÂta dan lembaga swadaya maÂsyarakat.
“Lalu dipergunakan buat apa dana sebesar itu. Usut tuntas peÂmenang lelang reklame SEA GaÂmes. Selain dari APBD, anggaran soÂsialisasi dari panitia pusat juga cukup besar. Tapi sayang sekali, dengan anggaran besar tidak didukung sumber daya manusia yang bagus,†tandasnya.
Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Jhonny Simanjuntak juga menÂdesak Pemprov DKI Jakarta agar serius menyambut pesta olahraga dua tahunan ini.
Menurutnya, yang dipertaruhÂkan bukan hanya citra Pemprov DKI Jakarta. Tapi juga wajah bangsa ini di mata inÂternasional.
“Untuk itu, seÂmua komponen haÂrus serius menjalankan semua program. Baik dalam memperÂbaiÂki dan mempercantik venues mauÂpun sosialisasi,†ujarnya. [Harian Rakyat Merdeka]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: