Di Indonesia, jasa bodyguard hanya dipakai oleh mereka yang berÂÂÂÂduit saja. MeÂngingat jasa seÂorang bodyguard masih saÂngat mahal. SeÂlain selebriti, yang memakai jasa bodyguard biasanya peÂngusaha.
PengaÂmat sosial dan budaya dari UniÂverÂsitas Indonesia BamÂbang WiÂbawarta menyatakan, jasa bodyguard banyak dipakai karena kaum the have merasa tidak aman. Di samping itu, juga mungkin karena kurang perÂcaya pada aparat.
“Sehingga klop, muncul keÂlompok yang meÂnyediakan dan adanya yang meÂmanfaatkan jasa tersebut,†ucapÂnya kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Berkat karakteristiknya yang sangat khas, lanjut Bambang, muÂdah sekali membedakan meÂreÂka dengan para petugas keÂaÂmaÂnan lain. Mereka yang meÂnyewa jasa pengawalan pribadi, kadang juga punya motif presÂtise. Seperti agar dianggap seÂbagai pengusaha sukses di mata rekanan sesama pebisnis.
NaÂmun, seiring perkembaÂngan zaÂman yang kian lama kian tidak menentu, banyaknya terjadi kaÂsus perampokan, peÂmerkosaan, penculikan dan lainnya, makin meÂnguatÂkan orang memakai jasa bodyguard. Hal itu pulaÂlah yang mendaÂsari para agen di InÂdonesia meÂmiÂliki ide memÂbuat layanan jasa peÂngawalan.
Disinggung mengenai krisis kepercayaan terÂhadap aparat keÂpolisian yang mesÂtinya memÂberikan rasa aman kepada warÂga, Bambang menegaskan, hal ini merupakan salah satu motif seseorang menyewa jasa peÂngaÂmanan pribadi.
“Sebenarnya orang bisa saja meminta pengaÂwalan polisi. Tapi mungkin kaÂreÂna kurangÂnya kepercayaan terÂhadap poliÂsi, sehingga munÂculÂlah hal seÂperti ini dan diÂmanÂfaatkan bagi orang tertentu,†tuturnya.
Mengenai apakah jasa ini dilegalkan atau diperbolehkan, Bambang mengaku belum bisa memberikan penjelasan. “DiÂleÂgalkan oleh pemeÂrinÂtah atau tiÂdak, harusnya seÂtiap bentuk usaha itu ada izinÂnya. Seperti pengadaan jasa sekuriti, satuan pengamanan (satpam) dan lain sebagainya,†uraiÂnya. [RM]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.