Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Australia Akui 300 Botol Sampel Virus Mematikan Raib dari Lab Queensland sejak 2021

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 11 Desember 2024, 12:58 WIB
Australia Akui 300 Botol Sampel Virus Mematikan Raib dari Lab Queensland sejak 2021
Ilustrasi/Net
rmol news logo Kabar mengejutkan datang dari dunia kesehatan, di mana lebih dari 300 botol berisi sampel hidup dari tiga virus dengan tingkat kematian tinggi, hilang dari laboratorium Queensland. 

Tidak kalah mengejutkan, peristiwa itu terjadi  pada tahun 2021 tetapi otoritas Australia baru mengonfirmasi pelanggaran tersebut pada Senin 9 Desember 2024, waktu setempat.

Botol-botol itu tidak diketahui keberadaannya setelah lemari pembeku di Laboratorium Virologi Kesehatan Masyarakat Queensland rusak pada tahun 2021. Ketidaksesuaian tersebut kemudian ditemukan pada Agustus 2023, tetapi baru pada Senin muncul konfirmasi resmi mengenai insiden tersebut.

Sampel yang hilang diidentifikasi sebagai Hantavirus, virus Hendra, dan Lyssavirus.

Kepala Dinas Kesehatan Queensland John Gerrard mengatakan “sulit untuk membayangkan skenario” di mana masyarakat bisa berada dalam risiko, merujuk pada kurangnya laporan mengenai infeksi selama lima tahun terakhir.

"Penting untuk dicatat bahwa sampel virus akan terdegradasi dengan sangat cepat di luar freezer bersuhu rendah dan menjadi tidak menular," kata Gerrard, berspekulasi bahwa sampel tersebut mungkin telah dihancurkan dalam autoklaf, menurut protokol keselamatan, seperti dikutip dari RT.

Menurut pihak berwenang Queensland, hampir 100 botol yang hilang berisi virus Hendra. Dua botol berisi sampel Hantavirus, patogen yang ditularkan melalui hewan pengerat dengan tingkat kematian sekitar 38 persen. 

Sebanyak 223 botol sisanya berisi Lyssavirus, yang mirip dengan rabies. Hanya ada tiga kasus infeksi Lyssavirus yang dikonfirmasi di Australia sejak pertama kali diidentifikasi pada tahun 1996, semuanya berakibat fatal.

Menteri Kesehatan Queensland Tim Nicholls mengatakan kepada wartawan bahwa tidak ada alasan untuk percaya bahwa sampel tersebut dicuri secara sengaja atau untuk tujuan jahat.

"Tentu saja, semua penelitian semacam ini dilakukan secara rahasia, tetapi kami tidak mengetahui bahwa penelitian ini telah dijadikan senjata dengan cara apa pun," kata Nicholls. 

"Proses menjadikan virus sebagai senjata sangatlah canggih, dan bukan sesuatu yang dilakukan oleh seorang amatir," ujarnya.

Menurut Nicholls, tidak ada bukti bahwa virus Hendra pernah dijadikan senjata di mana pun. Virus yang pertama kali ditemukan pada kuda pada tahun 1990-an ini hanya menginfeksi segelintir manusia, tetapi banyak di antaranya yang berakibat fatal.

Pihak berwenang menyebut kasus hilangnya sampel tersebut sebagai "pelanggaran serius terhadap protokol biosekuriti" dan berjanji untuk menyelidiki apa yang terjadi dan bagaimana hal itu tidak diketahui selama hampir dua tahun. 

"Queensland Health telah mengambil langkah-langkah termasuk melatih ulang staf untuk memastikan kepatuhan berkelanjutan terhadap peraturan yang diwajibkan dan audit semua izin yang relevan untuk memastikan penyimpanan bahan yang benar," kata Nicholls dalam sebuah pernyataan.

Penyelidikan atas kasus tersebut akan dipimpin oleh Hakim Mahkamah Agung Australia yang sudah pensiun, Martin Daubney, dibantu oleh pakar biosekuriti Dr. Julian Druce, demikian menurut pihak berwenang. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA