Berdasarkan penelitian yang diterbitkan jurnal The Lancet pada Jumat (23/6), jumlah pasien diabetes di setiap negara di dunia akan mengalami peningkatan.
Saat ini ada sekitar 529 juta orang yang diperkirakan hidup dengan diabetes, sebanyak 95 persen di antaranya adalah kasus diabetes tipe 2. Namun angka ini bisa berlipat ganda menjadi 1,3 miliar dalam kurun waktu kurang dari tiga dekade.
Diabetes sendiri merupakan salah satu dari 10 penyebab utama kematian dan kecacatan. Penyakit ini bisa muncul akibat berbagai faktor, termasuk pola hidup, merokok, hingga alkohol.
Pemimpin penelitian ini, Liane Ong dari Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) mengatakan diabetes terjadi karena pola makan yang tidak baik.
"Selama 30 tahun, berbagai negara telah benar-benar bermigrasi dari kebiasaan makanan tradisional, mungkin makan lebih banyak buah dan sayuran, makan sayuran yang lebih sehat, ke makanan olahan yang lebih tinggi," jelasnya kepada
AFP.
Penelitian tersebut juga memperkirakan bahwa pada tahun 2045, tiga perempat orang dewasa penderita diabetes berada di negara berpenghasilan rendah hingga menengah.
Di negara-negara kaya seperti Amerika Serikat (AS), tingkat diabetes hampir 1,5 kali lebih tinggi di antara minoritas seperti kulit hitam, Hispanik, Asia atau penduduk asli Amerika.
BERITA TERKAIT: