“Bila dilihat dari kasus yang ada, penambahannya memang tidak signifikan, jadi memang (mulai) sedikit agak landai. Dan yang sembuh bertambah, walaupun tidak signifikan,†tutur Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Rita Verita, di Balaikota Bandung, Senin (4/5).
Menurut Rita, dampak penerapan PSBB memang belum bisa dirasakan secara langsung. Sebab hasilnya baru bisa dilihat 2 minggu setelah PSBB selesai dilaksanakan.
“Tapi kita bisa melihat, sejak PSBB kenaikan kasus tidak signifikan. Baru bisa terlihat hasil efek dari diberlakukan PSBB setelah selesai PSBB,†terangnya, dikutip
Kantor Berita RMOLJabar.
Hingga Minggu (3/5), jumlah PDP di Kota Bandung mencapai 647 orang, sudah selesai diawasi dan sudah ditindaklanjuti dengan tes dan hasilnya negatif ada 363 orang. Sehingga yang masih diawasi sebanyak 284 orang.
Sedangkan untuk jumlah ODP sebanyak 3.381 orang, selesai pemantauan sebanyak 3.050 orang, dan masih dalam pemantauan sebanyak 331 orang.
Sementara itu, untuk jumlah kasus positif sebayak 235 orang, 22 orang dinyatakan sembuh dan 32 orang meninggal dunia.
Rita menjelaskan, selama pelaksanaan PSBB pihaknya terus melakukan tes secara masif dan ditindaklanjuti dengan swab. Hasilnya, dari 5.457 orang yang telah menjalani tes, sebanyak 390 orang dinyatakan positif.
“Tentunya dalam kegiatan PSBB kita tidak henti melihat dan memonitor, memantau, dan terus mendata ODP dan PDP yang kemungkinan terus bertambah,†tutur Rita.
“Kalau dilihat faktor peningkatan sebelum PSBB untuk PDP 1,84; sesudah PSBB jadi 1,79. Jadi ada peningkatan rata-rat 1,79. Jadi masih di atas angka 1. Lalu untuk kasus positif 1,48 dan sesudah PSBB jadi 1,85. Ini meningkat, sehingga tentu masih perlu diawasi secara ketat,†imbuhnya.
Dengan demikian, Rita meminta kepada warga Kota Bandung untuk selalu terbuka dan segera memeriksakan diri ke Puskesmas apabila pernah kontak langsung maupun pernah berkunjung ke daerah terjangkit.
“Karena tujuan PSBB ingin memutus mata rantai Covid, sehingga kami mengharapkan tidak ada lagi penambahan kasus, dan kami mengharapkan keterbukaan dari Warga Kota Bandung,†demikian Rita.