Pemberian bantuan dalam rangka meningkatkan penelitian kapasitas pengujian spesimen virus corona atau Covid-19.
Dengan bantuan peralatan laboratorium dari BIN, maka kemampuan uji Covid-19 yang semula 180 spesimen per hari bertambah menjadi 360 spesimen pasien per hari atau meningkat 100 persen.
Bantuan dari BIN ini diserahkan langsung oleh Sekretaris Utama (Sesma) BIN, Komjen Bambang Sunarwibowo didampingi oleh Kepala Staf Ahli BIN, Majyen Suyanto.
Bantuan tersebut diterima langsung oleh Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Amin Soebandrio.
Bambang mengatakan bantuan ini merupakan langkah BIN untuk turut berkolaborasi dan mendukung tenaga peneliti dalam mempercepat proses deteksi Covid-19, pada spesimen klinis OTG, ODP dan PDP.
BIN, kata dia, berharap bantuan alat laboratorium biologi molekuler ini dapat memaksimalkan kinerja serta memudahkan tenaga peneliti dalam mengidentifikasi suspect Covid-19 dan mempercepat upaya pembuatan vaksinnya.
“Semoga dengan pemberian alat ini, bisa mempercepat para petugas peneliti dalam memproses sampel terduga positif COVID-19†ujar Bambang dalam keterangan tertulis, Jumat (10/4).
Adapun bantuan alat LBM dari BIN ini meliputi Automated Extraction and Purification System, Refrigerated Microcentrofuge, qRT PCR System, CO2 Incubator, dan -80C Freezer.
Sambung Bambang, BIN akan melanjutkan kerjasama dengan LBM Eijkman, terutama untuk penelitian dan pengembangan vaksin Covid-19. Dalam pengembangan vaksin Covid-19, LBM Eijkman ditugaskan oleh Pemerintah untuk memimpin konsorsium pembuatan vaksin tersebut.
“Hal ini menjadi penting, karena Indonesia harus mempunyai kemampuan dan kemandirian dalam membuat vaksin, khususnya jika terjadi pandemi, termasuk vaksin Covid-19 ini,†kata Bambang.
Sementara itu, Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Amin Soebandrio menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh BIN.
Dia berharap dengan adanya sumbangan peralatan laboratorium ini akan memudahkan para tenaga peneliti dalam mempercepat penanganan para pasien positif dan suspect Covid-19.
"Bantuan ini sangat dibutuhkan oleh tenaga peneliti agar dapat lebih maksimal dalam penanganan virus corona,†pungkasnya.
BERITA TERKAIT: