Hal tersebut disampaikan Sekretaris Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Gresik, Saifudin Ghozali, saat menggelar jumpa pers, Kamis petang (26/3).
Pesien positif Covid-19 itu merupakan warga Kecamatan Driyorejo berusia 34 tahun, berjenis kelamin perempuan, dan saat ini menjalani perawatan intensif di salah satu Rumah Sakit (RS) Swasta di Surabaya, Jawa Timur.
Satgas kini langsung melakukan pelacakan perjalanan (
tracking) ke rumah pasien positif Covid-19 di Kecamatan Driyorejo itu.
“Kami masih melacak untuk mengetahui
tracking pasien. Langkah ini dilakukan untuk melacak perjalanan korban dari mana dan siapa saja orang yang pernah kontak dengan langsung dengan pasien ini. Agar mata rantai penyebaran virusnya tidak meluas,†tegasnya.
Ditambahkan Ghozali, data yang dimiliki Kabupaten Gresik hingga Kamis (26/3), pukul 16.00 WIB, jumlah orang yang masuk dalam kategori Covid-19 yakni orang dalam resiko (ODR) 675 jiwa, orang dalam pengawasan (ODP) 57 jiwa, dan pasien dalam pengawasan (PDP) 19 jiwa. Serta ada satu orang PDP yang telah meninggal dunia, tetapi status resminya belum diketahui.
“Ada seorang PDP yang telah meninggal dunia pada Kamis dini hari (26/3) dan sudah dimakamkan sesuai prosedur SOP. Namun, kita belum mendapatkan status pasti apakah yang meninggal ini positif dan tidak. Karena, kami masih menunggu hasil lab swab dari Balitbangkes Kemenkes RI,†tuturnya.
“Untuk memastikan statusnya agar segera bisa kita dapatkan, Satgas Gresik sudah berkoordinasi ke provinsi Jawa Timur agar hasil lab-nya dipercepat,†tandas Ghozali, dikutip
Kantor Berita RMOLJatim.
Sementara, Komandan Satgas Penanganan Covid-19 Gresik, Nadlif, mengimbau kepada Kepala Desa (Kades), lurah, dan camat di seluruh wilayah Kabupaten Gresik, agar lebih peka terhadap warganya dengan melakukan berbagai upaya pencegahan.
“Jika ada warga yang dipastikan memiliki gejala, mohon langsung dikoordinasikan dengan Satgas. Supaya mendapat penanganan yang tepat, dari para tenaga medis profesional. Karena, penyakit ini tidak sembarangan,†imbaunya.
“Saya berharap masyarakat Gresik tidak panik berlebihan, untuk menghindari stres yang bisa berakibat menurunnya daya tahan tubuh atau kesehatan. Maka tetap waspada dengan selalu mengunakan masker, cuci tangan, jaga kebersihan. Dan yang paling penting berdoa kepada Allah SWT untuk memohon perlindungannya,†tutupnya.
BERITA TERKAIT: