"Sidik jari jempol kiri setelah diidentifikasi kemudian ada sidik jari pembanding diketemukan ada 12 titik kesamaan. Sangat akurat menunjukan korban yang meninggal dunia atas nama Nuryanto," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (14/2).
Kepastian itu berkat singkronnya bukti-bukti riwayat Nuryanto oleh pihak keluarga. Sementara untuk teman wanita Nuryanto, yakni Ai Munawaroh, identifikasi masih terus dilakukan.
Potong tubuh Ai Munawaroh masih dilakukan sinkronisasi dengan bukti-bukti dari keluarga Ai yang dikirim oleh Polri ke PDRM Malaysia.
"Khusus untuk saudari Ai Munawaroh nanti akan melalui proses pembuktian DNA. Saat ini kami sudah kirim ayah biologis untuk ikuti pembuktian DNA," kata Dedi.
Bos tekstil itu diduga menjadi korban mutilasi bersama teman wanitanya. Keduanya hilang kontak dengan keluarga pada pertengah bulan Januari lalu. Nuryanto direncanakan pulang ke Indonesia pada 23 Januari lalu, namun hingga kini tak ada kabar.
Nuryanto ke Malaysia berencana untuk menagih utang ke rekan bisnisnya berinisial MJ senilai Rp 7 miliar. Uang itu merupakan hasil penjualan tekstil kerjasama dengan rekan bisnisnya.
Sementara kepolisian Malaysia menemukan dua mayat diduga korban mutilasi pada 26 Januari di pinggir Sungai Buloh, Selangor, Malaysia.
[rus]
BERITA TERKAIT: