“Itu adalah aksesoris yang tidak begitu besar tapi mengubah sistem senjata dari semi
automatic jadi
automatic. Dari yang tadinya tembakannya satu-satu bisa menjadi tembakan beruntun. Dalam satu menit satu magazin bisa habis,†kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto saat rekontruksi di Lapangan Tembak Senayan, Jakarta, Jumat (19/10).
Setyo sekaligus meluruskan di mana saat kejadian ada beberapa saksi yang mendengar suara letusan senjata hanya tiga kali namun ada enam selongsong peluru yang muntah menyasar ke beberapa ruang kerja anggota DPR RI yang berada di Gedung Nusantara 1.
“Jadi di dalam aturan Perbakin, tidak ada senjata otomatis. Kalau ini ada kejadian ini, itu tanggung jawab yang bersangkutan,†jelas Setyo.
Rekonstruksi ini, kata Setyo, untuk membuat sebuah perkara terang benderang dengan langkah-langkah penyelidikan komprehensif. Ada 25 adegan dalam rekonstruksi ini, dimulai dari kedua pelaku datang ke lapangan tembak hingga kembali pulang.
“Ini adalah satu proses dalam penyidikan dalam rangka untuk mendukung membuat terangnya suatu perkara,†demikian Setyo.
[jto]
BERITA TERKAIT: