Aparat gabungan dari Pasukan Pengendali Massa (Dalmas) dan Brimob Polda Metro Jaya ini dipersiapkan untuk mengamankan aksi massa siang nanti.
Aksi yang digerakkan kelompok massa yang mengatas namakan Komite Anti Korupsi Indonesia (KAKI) akan menyampaikan aspirasi dan mendesak KPK untuk mengusut tuntas dugaan suap perizinan megaproyek Meikarta di Bekasi, Jawa Barat.
Salah satu tuntutan yang disampaikan adalah supaya KPK melakukan pemeriksaan terhadap Menko Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan dan CEO Lippo Group, James Riady di mana keduanya meresmikan dimulainya pembangunan proyek Meikarta.
"KPK harus usut Luhut Binsar Panjaitan dan James Riady yang melakukan toping off Meikarta setahun lalu," desak Presidium KAKI dalam keterangan tertulis.
Kasus suap Meikarta bermula dari operasi tangkap tangan, Minggu (14/10). Dalam operasi tangkap tangan tersebut KPK menemukan uang senilai lebih dari Rp 1 miliar dalam pecahan dolar Singapura yang diduga sebagai barang bukti lain.
Hingga saat ini, KPK telah menangkap dan menetapkan sembilan tersangka yang terdiri dari unsur pejabat dan PNS di Bekasi, serta pihak swasta sebagai tersangka. Mereka adalah Bupati Neneng Hasanah, Kepala Dinas PUPR Jamaludin, Kepala Dinas Damkar Sahat ‎MBJ Nahar, Kepala Dinas DPMPTSP Dewi Tisnawati dan Kepala Bidang Tata Ruang Dinas PUPR Neneng Rahmi.
Adapun dari pihak swasta adalah Billy Sindoro, Taryadi dan Fitra Djaja Purnama, serta Henry Jasmen.
[jto]
BERITA TERKAIT: