"Mereka sudah koordinasi dengan kita, sudah menyampaikan sampai saat ini blm ada keputusan apakah mereka ditahan atau dideportasi karena masih dalam proses. Kalau dalam bahasa kita apakah ada alat bukti cukup atau tidak," kata Karopenmas Divhumas Polri, Brigjen Mochmmad Iqbal di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (25/7).
Polisi Diraja Malaysia ingin mendalami tiga WNI tersebut atas keterkaitannya dengan kejadian terorisme yang terjadi di Malaysia. Dalam pemeriksaan terhadap tiga WNI itu, Polri memberikan dukungan berupa data pendukung apapun yang diminta.
Jika sudah tiba di Indonesia, kata Iqbal Polri juga akan memeriksa tiga WNI tersebut terkait keterlibatannya dengan kejadian terorisme di Indonesia.
"Katakanlah WNI terbukti melakukan koneksi ada koneksi dan juga terbukti melawan hukum dengan aksi teror di negara kita, kita jelas lakukan proses hukum," terang Iqbal.
Saat ini, belum ada bukti kuat yang menunjukkan tiga WNI tersebut secara langsung terlibat dengan serentetan aksi terorisme yang terjadi di Indonesia. Namun, tiga WNI tersebut dipastikan berafiliasi dengan ISiS.
Sebelumnya, pasangan suami istri berencana membawa keluarga mereka ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS.
WNI lainnya ditemukan memiliki 100 video dan 90 foto kelompok teror di telepon genggamnya sehingga diduga mempromosikan ISIS secara aktif via media sosial. [fiq]
BERITA TERKAIT: