Usai Kerusuhan, Mako Brimob Steril Dari Kerumunan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Rabu, 09 Mei 2018, 00:47 WIB
Usai Kerusuhan, Mako Brimob Steril Dari Kerumunan
Foto: Istimewa
rmol news logo Aparat Brimob memasang pagar kawat di depan gerbang Markas Korps Brigade Mobil (Brimob), Rabu (9/5)

Pemasangan gerbang ini untuk mensterilkan wilayah pintu masuk dan keluar Mako Brimob dan mensterilkan dari kerumunan.

Jalan sebelum dan sesuah Mako Brimob juga tidak diizinkan untuk memarkirkan mobil.

Wartawan banyak melaporkan dari jarak 50 meter dari Mako Brimob Depok.

Dikabarkan Rumah Tahanan di Markas Korps Brigade Mobil (Brimob) Cabang Salemba di Kelapa Dua, Depok, Selasa (8/5) malam ricuh.

Rutan Mako Brimob merupakan tempat sejumlah tahanan khusus seperti mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama dan teroris.

Informasi yang diperoleh wartawan, sejumlah napi teroris menyandera empat anggota dari Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) dan mengambil senjata dari anggota tersebut.

Adapun penyebabnya, para napi yang berada di blok C kerap membuat ulah lantaran dihuni oleh orang-orang yang berasal dari Bima, Nusa Tenggara Barat.

Karopenmas Divhumas Polri, Brigjen Pol Mohammad Iqbal membenarkan ada insiden yang terjadi di Mako Brimob.

Namun Iqbal belum menjelaskan lebih lanjut terkait insiden tersebut di blok C dan adanya serangan dari napi teroris terhadap anggota BNPT.

Iqbal hanya menyatakan bahwa kejadian sedang diatasi oleh anggota Brimob dan kepolisian setempat.

"Betul ada insiden dan sekarang sedang ditangani oleh Brimob dan kepolisian setempat," kata saat dikonfirmasi.

Sementara, Komandan Korps Brimob (Dankor) Brimob Mabes Polri Irjen Pol Rudi Sufahriadi  belum merespons saat dikonfirmasi. Begitu pula sejumlah petinggi Polri lain.

Kerusuhan di Mako Brimob pernah terjadi pada November tahun lalu. Saat itu kerusuhan bermula setelah salat Jumat, ketika tahanan teroris dimasukkan ke sel masing-masing dan diperiksa anggota Detasemen Khusus 88 Antiteror.

Seorang tahanan tidak terima diperiksa, lantas mengucapkan kata-kata provokatif kepada petugas Tim Densus 88.

Aksi provokatif tahanan kasus terorisme itu memancing petugas dan tahanan lain sehingga timbul keributan. Dari hasil penggeledahan, Densus 88 saat itu menyita empat unit telepon seluler dari tahanan. [nes]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA