Sejauh ini Firli merupakan salah satu dari tiga pihak yang lolos seleksi yang dilakukan KPK. Dua pihak lainnya berasal dari Kejaksaan yakni jaksa Wisnu Baroto dan Jaksa Witono.
Karo Penmas Divhumas Polri, Brigjen Pol. Mohammad Iqbal menjelaskan lolosnya Firli hingga tahap akhir sudah diprediksi sejak awal. Sebab, dalam proses seleksi Polri mengirim anggota yang memiliki kapabilitas dan berkualitas.
"Kita Polri memang sudah siapkan perwira tinggi yang capable, yang berkualitas, terbukti Brigjen Firli memasuki tahap akhir untuk open bidding (lelang jabatan)," kata Iqbal di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (28/3).
Iqbal menambahkan lolosnya Firli hingga tahap akhir tidak membuat Polri tinggi hati atau jemawa. Menurut Iqbal kedua jaksa pastinya memiliki kualitas yang tidak bisa dianggap remeh.
"Kita serahkan saja proses itu dan percaya prosesnya akuntable," tekan Iqbal.
Firli merupakan perwira tinggi lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1990. Pria kelahiran Prabumulih, Sumatera Selatan itu menempuh Pendidikan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) tahun 1997.
Perwira polisi berusia 54 tahun itu pernah dipercaya sebagai ajudan Wakil Presidn RI Boediono pada tahun 2012. Dua tahun setelah menjadi ajudan Boediono, Firli dipercaya sebagai Wakapolda Banten menggantkan Kombes Pol Joko Irianto.
Untuk memperebutkan kursi Deputi Penindakan KPK, Polri mengirimkan dua nama perwira tinggi lainnya selain Firli yakni Karobinops Bareskrim Polri Brigjen Pol. Toni Harmanto dan Perwira SSDM penugasan Kementerian Agraria Brigjen Pol. Abdul Hasyim Gani.
[nes]
BERITA TERKAIT: