Menurut Hasto kehadirannya untuk menjaga nama baik partai sebab dari kicauan Alfian 'PDIP 85% isinya kader PKI' di media sosial.
"Sebagai anggota partai saya punya tanggung jawab untuk melaksanakan asas dan menjaga nama baik dan kehormatan partai," ujar Hasto di persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Rabu, (7/2).
Hasto menambahkan dari kicauan tersebut, partai yang diketuai Megawati Soekarnoputi itu menjadi bahan ejekan warganet.
Tidak hanya itu, kicauan tersebut dapat membuat elektabilitas PDIP menurun.
"Nyata sekali ada penurunan elektabilitas kepada partai mengingat dunia sosial media saat ini,†ujar Hasto dalam kesaksiannya.
Lebih lanjut Hasto membantah anggota partainya didominasi PKI. Menurutnya, seluruh anggota memiliki indentitas, dan PDIP juga tidak beridiologi Komunis.
"Kami punya sistem informasi anggota PDIP, yang di KPU juga ada. Itu bisa diteruskan apakah PKI atau bukan. Karena kami partai yang kokoh berdasarkan Pancasila," tegas Hasto.
Sebelumnya, Politikus PDIP Tanda Pardamean Nasution melaprkan Alfian Tandjung atas cuitannya di twitter @alfiantmf "PDIP yang 85 persen isinya kader PKI, mengusung cagub Anti Islam"
Menurutnya, langkah itu ia tempuh sesuai dengan instruksi Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. Atas instruksi itu, pihaknya lantas melaporkan tuduhan tersebut ke polisi karena merasa tidak ada pandangan komunisme dan PKI di tubuh PDIP.
Atas kicauannya, Alfian didakwa melanggar Pasal 27 ayat 3 UU Nomor 1 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
[nes]