Menurut Argo,
pernyataan tersebut lantaran Dahnil menilai ada aspek non teknis dari
kepolisian yang membuat penyerang penyidik KPK Novel Baswedan tak
kunjung tertangkap.
Meski
begitu Dahnil tidak menjelaskan aspek non teknis yang dimaksud. Dahnil,
sambung Argo hanya menyimpulkan pendapat empiris dari sejumlah pihak
terkait kasus penyerangan terhadap penyidik KPK.
"Jadi
dia cuma persoalkan non teknis saja, non teknisnya dari mana? 'Saya
banyak diskusi dengan banyak tokoh, banyak baca'," ujar Argo di Mapolda
Metro Jaya, Jakarta, Selasa (23/1).
Lebih
lanjut Argo menjelaskan pemeriksaan terhadap Dahnil bukan karena kritik
dan pesimis Dahnil, melainkan untuk menggali informasi yang dimiliki.
Dalam
sebuah acara di televisi swasta Dahnil pernah mengungkapkan bahwa
penyerang Novel adalah seorang "Mata Elang" atau pekerja jasa penagih
utang.
Namun demikian Argo menyatakan Dahnil tidak memberikan informasi yang pernah dilontarkannya.
"Dia (Dahnil) cuma persoalkan non teknis saja," ujar Argo.
Argo
menegaskan meski tidak mendapat informasi dari pemeriksaan Dahnil,
penyidik tetap optimistis mengungkap pelaku penyiram cairan kimia ke
wajah Novel dan sesegera mungkin menangkap pelaku.
"Polisi tetap optimistis dan profesional dalam mengungkap perkara," tegas Argo. [nes]