Untuk diketahui, Tim Patroli Siber dan Reserse Polres Cianjur, Jawa Barat melakukan penggerebekan di sebuah villa di Jalan Mariwati, Cianjur, Jawa Barat. Dalam penggerebekan tersebut, lima orang lelaki terungkap sedang melakukan pesta seks sesama jenis.
Kelima pelaku yang diamankan masing-masing berinisial AGW (50) asal Bali, AR (21), DA (16), DS (39) dan U (34) yang merupakan warga asli Cianjur. Dari lima pelaku, seorang di antaranya masih berstatus pelajar.
Menurut salah seorang pelaku, perkenalan dengan sesama gay ini melalui aplikasi Blued. Dalam aplikasi tersebut, didaÂpati sebanyak 200 orang gay di wilayah Cianjur. Dalam aplikasi tersebut mereka membuat janji bertemu di sebuah villa di wilayah Cipanas, untuk melakukan pesta seks sesama jenis.
Kapolres Cianjur, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Soliyah mengatakan, penangkapan kelima pelaku pesta seks sesama jenis itu berawal dari informasi masyarakat.
"Aplikasi tersebut menjadi sarana koÂmunikasi antara pelaku penyimpangan seks kaum laki-laki," kata AKBP Soliyah, kemarin.
Dari tangan pelaku, polisi mengamankan barang bukti berupa minuman keras, kondom, handbody, obat kuat, ponsel, pakaian dalam dan alat musik. Pelaku teranÂcam pidana selama 10 tahun penjara.
Melihat kabar adanya pelajar yang terjebak dalam dunia penyuka sesama jenis menjadi perhatian masyarakat di media sosial. "
Astaghfirullah, ada pelajar dalam pesta gay di Cianjur," ujar akun @ Lime_return.
"Pelakunya, ada anak pelajar? LGBT? Menyedihkan," kata akun @sautmanikjkt. "Ngeri dengan wabah gay di indonesia..." tutur akun @tahamaaruf.
"Apakah Generasi muda daerah di Indonesia sudah Cacat mental? Pantas kah negeri yang ber-Idiologi Pancasila & UUD45, Sumpah pemuda di pimpin Oleh mereka yang sudah Cacat mental," cuit akun @hoesni_ali.
"Sempet denger nya.. jijik!! Semoga keluarga serta keturunan kita jauh dari perilaku kaum Sodom," harap akun @ dullpedia.
"Ini orang bisa jadi gay, kemungkinan dulu ketika masa kecil/remaja mengaÂlami kekerasan seksual. Korban kekÂerasan seksual sesama jenis," ujar akun @iardhian_19.
"LGBT lebih bahaya dari saracen. Tapi penindakan nggak ada kelanjutan. habis ini bebas lagi..dikebiri aja mereka..kalo emang dah nggak normal," sahut akun @ Warga_jujur.
Tidak hanya mengutuk pesta seks sesaÂma jenis, masyarakat juga menyayangkan sikap kepolisian yang tidak menahan sebagian orang dan hanya menahan satu orang. Menurut warganet harus ada efek jera bagi para pelaku.
"Dimana efek jeranya nih klo dipuÂlangkan?? DPR perlu membuat UU Baru mengenai penyakit ini!" kesal akun @ Ikhbal8Muhamad.
"Abis diamankan, dicatat namanya, trus dilepaskan kayak sebelumnya? PSK saja dibina dulu baru dilepas ya?" tanya akun @NurlelySiregar.
"Kemarin katanya sudah tanpa busana, yang benar yang mana, kok dipulangkan begitu saja, piye toh pak polisi," sindir akun @jerondewo.
"Mereka tambah berani, setelah MK@Humas_MKRI tdk mau memperluas makna perzinahan, gay dan kumpul kebo bisa dipidanakan.. Nanti bisa dijerat denÂgan pasal apa ya @DivHumasPolri ..? Apa hanya peringatan sj @mohmahfudÂmd ?" cuit akun @afdal_fudol. "Karena keputusan MKmereka jadi berani," timpal akun @JauzaAbi.
"Smakin banyak pelaku lgbt, semakin banyak pula pengidap hiv. Dan smakin banÂyak pula apbn dikeluarkan tuk menyembuhÂkan mereka. Jadi kalau ada yang bilang lgbt gak menyusahkan negara itu ASBUN..," semprot akun @MAgusSet. ***
BERITA TERKAIT: