Dalam persidangan, Miryam sempat menceritakan proses pemeriksaannya oleh penyidik di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Miryam mengaku ditekan penyidik saat pemeriksaan.
Miryam mengungkap soal seorang penyidik yang membocorkan kepadanya tentang perilaku dua politikus DPR dari Partai Golkar, Aziz Syamsudin dan Bambang Soesatyo, yang bolak-balik ke toilet di tengah pemeriksaan di KPK. Miryam menganggap cerita itu sebagai tekanan mental kepada dirinya.
"Saya diancam, saya ditekan. Katanya (penyidik) 'saya pernah manggil Bamsoet (Bambang Soesatyo) dan Azis (Syamsudin) pernah mencret-mencret (saat diperiksa)'," ungkap Miryam saat bersaksi.
Miryam menjelaskan kepada majelis hakim bahwa keterangannya dalam pemeriksaan di KPK hanyalah untuk menyenangkan hati penyidik. Hal ini yang mendorong dirinya mencabut Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dalam persidangan hari ini.
"Saya cabut BAP saya, karena waktu itu saya ditekan. Biar cepat keluar saya jawab saja, dan untuk menyenangkan penyidik," ujar Miryam sembari meneteskan air mata.
Miryam mengaku yang disampaikannya dalam BAP soal penerimaan dan pembagian uang tidak benar karena ia memberi keterangan itu di bawah tekanan verbal penyidik KPK.
"Saya sampai muntah pak. Saya nangis di kamar mandi. Saya tertekan sekali karena penyidik bertanya agak mengancam," ungkap Miryam.
Berdasar pengakuan Miryam tersebut, Ketua Majelis Hakim John Halasan Butarbutar memerintahkan menghadirkan saksi verbalisan atau penyidik yang disebut memberikan tekanan terhadap saksi. Penyidik tersebut akan dihadirkan dalam persidangan selanjutnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: