Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira enggan menanggapinya.
"Apa ya, jadi terlalu naif," ungkapnya saat ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (24/1).
Dia memastikan bahwa pihaknya siap menghadapi kasus tersebut. Dalam waktu dekat ini mereka bahkan berencana membahas soal kasus tersebut dalam rapat di DPP PDIP.
"Siap saja," tegasnya.
Namun, anggota DPR RI ini mengaku pihaknya tidak akan terlalu serius menanggapi pelaporan tersebut.
"Nggak terlalu serius lah," imbuhnya sembari tertawa.
Pelaporan Megawati ini buntut pidatonya pada saat HUT PDIP ke-44 belum lama ini. Dalam pidatonya, Megawati dinilai melecehkan salah satu rukun iman, yaitu percaya kepada hari kiamat.
"Itulah yang muncul dengan berbagai persoalan SARA akhir-akhir ini. Disisi lain, para pemimpin yang menganut ideologi tertutup pun memosisikan dirinya sebagai pembawa
self fulfilling prophecyâ€, para peramal masa depan. Mereka dengan fasih meramalkan yang akan pasti terjadi di masa yang akan datang, termasuk dalam kehidupan setelah dunia fana, yang notabene mereka sendiri belum pernah melihatnya," katanya saat itu.
Sebelumnya Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto memastikan pihaknya akan memanggil Megawati. Meski belum bisa dipastikan kapan waktunya.
"Pada waktunya. Cuma belum kita tahu kapan, karena memang dibutuhkan saksi ahli, termasuk saksi bahasa," tegasnya.
[zul]
BERITA TERKAIT: