Polisi Banjir Pujian

Tangkap Pembunuh Sadis Pulomas

Kamis, 29 Desember 2016, 08:58 WIB
Polisi Banjir Pujian
Foto/Net
rmol news logo Polisi banjir pujian. Kurang dari 24 jam, korps baju coklat itu berhasil menangkap dua dari empat terduga pelaku pembunuhan sadis di sebuah rumah di kawasan Pulomas, Jakarta, Timur.

Dalam kasus itu, enam orang ditemukan tewas. Nah, kemarin, korban telah dimakamkan. Dodi Triono, sang pemilik rumah, dimakamkan berselebahan dengan kedua putrinya, Diona Arika Andra Putri (16) dan Dianita Gemma Dzalfayla (9) di pemakaman Tanah Kusir, Bintaro, Jakarta Selatan. Sementara, tiga jenazah lainnya yakni Amelia (9) dan dua supir Yanto dan Tasrok (40) dikebumikan di tempat terpisah. Lima korban selamat, hingga kini sedang menjalani penyembuhan sekaligus membantu kepolisian mengungkap dan menangkap siapa pelaku pembunuhan kejam ini. Mereka yang selamat, putri Dodi, Zanette Kalila (13) dan empat pembantu wanita, Emi (41), Santi (22), Fitriani (23) dan Windy (23).

Pembunuhan sadis terungkap ketika Sheila Putri teman anak Dodi yakni Diona Arika datang ke rumah itu. Sejurus kemudian, dia melaporkan kejadian untuk dilakukan penyelamatan terhadap korban. Usut punya usut, para korban disekap selama 18,5 jam di dalam toilet berukuran 1,5 meter persegi. Nah, setelah evakuasi korban rampung dilakukan sekitar jam empat sore pada Selasa (27/12), proses pencarian pelaku langsung dilakukan polisi. Rumah mewah dua lantai itu pun dibentangkan garis kuning. Segala sudut rumah diperiksa hingga keluar rumah, termasuk penelusuran menggunakan anjing pelacak.

Hebatnya, tak sampai 24 jam, dua pelaku berhasil ditemukan dalam persembunyiannya, sekaligus dilumpuhkan. Dua pelaku, yakni Erwin Sitomorang dan Ramlan Butarbutar disergap di Rumah kontrakan di Jalan Kalong RT 08, RW 02, Kelurahan Bojong Rawalumbu Kecamatan Rawalumbu Kota Bekasi. Penyergap adalah Tim gabungan Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Timur dan Polresta Depok.

Dalam proses penangkapan, Ramlan mencoba melawan dengan senjata tajam. Sejurus kemudian, dia tewas oleh timah panas aparat. Sementara, Erwin berhasil ditangkap hidup-hidup. Kini, Erwin sedang menjalani perawatan lantaran terkena peluru tajam di bagian kakinya.

Memang, tidak ada kejahatan yang sempurna, pepatah itu tepat disematkan kepada para pelaku pembunuhan sadis ini. Pasalnya, komplotan penjahat ini salah mengambil rekaman CCTV, yang diambil adalah power supply. Polisi pun langsung cepat bergerak. Rekaman CCTV sudah ada di tangan. Dengan resolusi tinggi CCTV yang tersedia, muka pelaku terekam jelas. Paling mencolok adalah Ramlan. Dia adalah residivis yang kembali menjadi pesakitan.

Catatan kriminal Ramlan yang mentereng dalam dunia hitam, bahkan dijuluki pentolan Korea Utara (Korut), yang disematkan karena kesadisannya membuat polisi tidak perlu susah payah menelusuri pelaku. Sejumlah pencarian pun dilakukan mulai dari Cianjur, Bandung hingga ditemukan di Bekasi.

"Yang bersangkutan (Ramlan) kalau berjalan pincang, pincang karena mempunyai penyakit ginjal, jadi kita tahu ciri-cirinya," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan dalam jumpa pers di RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, kemarin. Dua orang sudah ditangkap dan dua pelaku kini menjadi buron, Yus Pane dan Sinaga. Melihat kecepatan polisi menangkap dua pelaku, sepertinya tinggal menanti saja keduanya diciduk.

Kesimpulan sementara, kasus keji ini bermotifkan perampokan yang disertai pembunuhan. Disertai pembunuhan, karena pelaku sengaja membuang kunci kamar mandi dan mematahkan daun pintu sehingga para korban yang disekap tidak bisa keluar.

Bermotif perampokan, karena polisi mengamankan barang bukti dari dua pelaku itu. Dari Erwin Situmorang barang bukti yang diambil yakni uang Rp 3,4 juta, 4 lembar uang Thailand, handphone Nokia warna hitam, handphone merk China, STNK Yamaha Jupiter MX No. Pol. B 6769 EIX An. Siti Maria, jaket kulit warna hitam, tas warna coklat dan topi warna abu-abu. Sementara dari Ramlan, yang berhasil diamankan adalah uang Rp 6,3 juta, jam rolex warna silver, topi hitam dan 2 handphone.

Keberhasilan polisi menangkap dua pelaku kejahatan keji ini mendapatkan pujian. Di dunia maya, netizen memuji kinerja polisi. Misalnya, akun @fadjroeL. "Dikabarkan 2 pelaku perampokan sadis di Pulomas telah ditangkap di Bekasi, R dan E. Semoga terbongkar semua!," cuitnya.

Sosiolog senior Universitas Indonesia, Prof Musni Umar juga berkomentar. "Sebagai Sosiolog dan Rektor Universitas Ibnu Chaldun Jkt beri apresiasi yang tinggi ke Polisi dalam waktu sehari berhasil menangkap pembunuh Ir Dodi sek," cuit @musniumar.

Di Twitter #PolisiHebat banyak beredar. "Terima kasih Polri#polisihebat," cuit @emsyahroni, ditimpali @Nana26310, "Cepet yaa....#PolisiHebat," kicaunya. Akun @hitomaru_100 memberikan apresiasinya, "Apresiasi yang tinggi buat polisi 1x24 jam udah bisa menangkap 2 pelaku pembunuhan," cuitnya. Disambut @shifafauziah__. "Kerja polisi patut diapresiasi dalam kasus pembunuhan sadis pulomas, gerakannya cepet. Hope nya sii di kasus-kasus yang lain juga gini," cuitnya. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA