Pengurus pemuda Gereja Santo Yosef, Welly Limbong menuturkan bahwa dirinya tengah berada di dalam gereja untuk mengikuti misa saat bom meledak. Berawal ketika imam gereja, pastor Albert S Pandiangan hendak memulai khotbah, tiba-tiba seorang pria berlari mendekati altar, sembari membawa ransel yang mengeluarkan percikan api.
Melihat gelagat tidak baik itu, pastor Albert yang tengah berada di altar pun sontan berlari menghindari pembawa bom. Para jemaat yang hadir terkejut kemudian mengejar si pelaku.
Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 9.30 WIB pagi tadi.Namun pelaku gagal meledakkan dirinya.
"Pelaku meneror di dalam gereja, satu bom sudah meledak, tapi tidak meledak semua, sehingga pelaku dapat diamankan oleh warga dan petugas," ujar Welly kepada
Kantor Berita Politik RMOL. Welly yang masih berada di lokasi kejadian menyampaikan, petugas polisi dari Gegana, Brimob, dan TNI setelah itu langsung menyisir sekitar Gereja Santo Yosef, sepanjang radius 200 meter dari gereja. Pelaku sendiri sudah diamankan oleh petugas untuk diinterogasi.
"Info terakhir belum ada yang terluka. Situasi sudah kondusif disini saat ini. Petugas sedang mengidentifikasi jenis bom dan jumlah bom," ujarnya.
Sementara, berdasarkan informasi yang dihimpun, peneror bom diketahui bernama Ivan Armadi Hasugihan. Ia menggendong ransel berisi bom rakitan dari pipa berwarna kuning sembari memegang pisau dapur untuk menyerang pastor Albert. Meski sudah berusaha menghindar pastor Albert tetap terluka kena sayatan pisau pelaku di bagian lengan kirinya
.[wid]
BERITA TERKAIT: