Kang Emil, begitu dia akrab disapa, nampak tergesa-gesa memasuki gedung lembaga anti rasuah. Saat disinggung mengenai maksud kedatangannya, dia mengaku bukan untuk diperiksa penyidik.
Politisi Partai Gerindra itu menjelaskan dirinya diundang sebagai pembicara dalam launcing media pembelajaran anti korupsi berbasis online milik KPK yang bernama Anti Corruption Learning Center (ACLC).
"Saya sempat ditanya di depan, saya bilang saya bukan diperiksa," ujar Kang Emil saat membuka pembicaraan sebagai narasumber.
Lebih lanjut, Kang Emil menjelaskan, Kota Bandung juga telah menggunakan sistem aplikasi online sebagai cara untuk mencegah modus-modus korupsi.
Di samping itu, aplikasi tersebut juga berguna sebagai evaluasi kinerja Pemkot Bandung dari masyarakat. Dengan adanya aplikasi tersebut, dirinya menjadi tahu dan bisa melakukan evaluasi para bawahannya yang bekerja tidak beres. ‎Misalnya terhadap oknum-oknum yang melakukan korupsi atau pungutan liar.
"Kalau dulu kita blank (masalah perkotaan), sekarang adanya aplikasi ini sangat membantu saya. Saya sudah memecat camat, lurah hasil evaluasi dari aplikasi ini. Dari laporan masyarakat ini saya jadi tahu mana yang tidak beres, mana yang korupsi, mana yang pungli," jelas Kang Emil.
[wah]