Menurut dia, Jaksa Agung Muhammad Prasetyo seharusnya juga menyelidiki pertemuan tersebut. Hal itu penting agar Kejagung tidak dinilai tebang pilih dalam menangani kasus.
"Ya jangan pas Setya Novanto saja dia bersuara keras, publik akan menilai kinerja pemerintah dalam hal ini," ujar Uchok ketika dikontak, Sabtu (2/1).
Uchok tidak yakin pertemuan antara Aksa Mahmud dan anaknya Erwin Aksa dengan James R Moffet hanya pertemuan biasa. Apalagi, pengusaha besar pemilik Freeport McMoran itu tidak akan mungkin mau menemui Aksa dan Erwin kalau tak ada maksud tertentu.
"Tidak mungkin Moffet mau ketemu dengan mereka tanpa ada embel-embel keluarga wapres. Kalau Novanto dituding mencatut nama Jokowi-JK untuk meminta saham, saya khawatir, jangan-jangan Aksa dan Erwin menemui Moffet tujuannya juga untuk meminta saham langsung atas nama JK. Kan
tidak ada rekamannya kalau itu tidak demikian," tandasnya.
Kejagung yang dikomandoi Prasetyo belakangan mendapatkan kritik karena dinilai hanya garang dalam menyelidiki kasus dugaan pemufakatan jahat Setya Novanto. Padahal, kasus yang saat ini sedang dilakukan penyelidikan oleh Kejagung itu menggunakan bukti ilegal. Sehingga secara hukum tidak bisa dibenarkan.
[wah]
BERITA TERKAIT: