Fritz menilai Ade Chaerunisa tidak melakukan penghinaan terhadap masyarakat NTT. Menurutnya, Ade sedang mengkritik warga NTT agar tidak memakai topeng di media sosial.
"Pernyataan mana yang mengatakan Mba Ade hina orang NTT? Tolong buktikan pernyataan hinaannya.Jangan Baperan dong," kata Fritz dalam keterangannya, Kamis (6/6).
"Saya kira dia hanya mengkritik kita agar kita tidak bertopeng dan ikut gaya-gaya luar negeri," sambungnya.
Sebagai aktivis kemanusiaan, Fritz mengaku siap membela Ade. Apalagi Ade sudah berkali-kali meminta maaf.
"Kita harus mau memaafkan dia," sebut Alumni Master Transportasi UGM itu.
Sebenarnya, dari pandangan Frizt, Ade tidak melakukan kesalahan apa pun. Sehingga Ade tidak perlu meminta maaf.
"Justru kita yang harus sadar diri dan terima kritikannya dengan suka cita," demikian Fritz.
Kontroversi yang dilakukan Ade Chaerunisa ini bermula ketika dalam sebuah Live Instagram di akun @psychedelisha, dia mengomentari warna kulit orang NTT dengan nada merendahkan.
Dalam obrolannya, Ade Chaerunisa menyebutkan seorang pemuda dengan kulit hitam dan kemudian menghubungkannya dengan orang NTT.
Ade menyatakan bahwa seseorang yang memiliki kulit gelap seharusnya tidak berlagak seperti orang campuran Arab, melainkan harus menerima bahwa dia adalah orang NTT.
Komentar-komentar tersebut dengan cepat menyebar di media sosial, menarik perhatian Forum Pemuda NTT. Mereka memilih untuk mengambil tindakan hukum dengan melaporkan Ade Chaerunisa ke Polda Metro Jaya atas dugaan ujaran kebencian dan rasisme.
BERITA TERKAIT: