Smolyaninov merupakan satu dari puluhan ribu orang Rusia yang meninggalkan negara itu setelah Presiden Vladimir Putin menginvasi Ukraina pada Februari tahun lalu.
Dalam sebuah wawancara dengan Novaya Gazeta Europe , aktor tersebut mengatakan dia bisa membayangkan dirinya berperang melawan pasukan Rusia.
"Jika saya pergi ke perang ini, saya akan berada di pihak Ukraina," kata aktor berusia 39 tahun itu, seperti dikutip dari
The National, Sabtu (14/1).
Aktor yang membintangi film The 9th Company yang dirilis pada 1995 tentang invasi Uni Soviet ke Afghanistan itu mengatakan bahwa dirinya tidak peduli apa yang terjadi dengan Rusia di masa depan, bahkan jika sebagian besar negara berubah menjadi "abu radioaktif".
Wawancara Smolyaninov menimbulkan kegemparan di kalangan pendukung Kremlin. Pada Senin, Alexander Bastrykin, kepala Komite Investigasi yang menyelidiki kejahatan berat, memerintahkan penyelidikan kriminal terhadap Smolyaninov.
Selain Smolyaninov, beberapa tokoh lainnya, termasuk kritikus musik Artemy Troitsky, juga diberi label "agen asing".
Mereka yang dicap sebagai “agen asing†harus mengungkapkan sumber pendanaan serta menjalani audit. Mereka juga harus melampirkan semua teks, video, dan postingan media sosial mereka dengan keterangan, dalam huruf kapital, peringatan bahwa mereka adalah agen asing.
Dalam beberapa tahun terakhir, label "agen asing" yang mengingatkan pada istilah "musuh rakyat" era Soviet ini telah digunakan secara luas terhadap lawan, jurnalis, dan aktivis hak asasi manusia yang dituduh melakukan kegiatan politik yang didanai asing.
Menurut undang-undang Rusia yang baru-baru ini diubah, siapa pun yang di bawah pengaruh asing atau menerima dukungan dari luar negeri dapat dinyatakan sebagai "agen asing".
BERITA TERKAIT: