Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tak Rela Lagunya Dipakai Saat Kampanye, Rolling Stones Peringatkan Trump: Ada Konsekuensi Hukumnya

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Minggu, 28 Juni 2020, 09:51 WIB
Tak Rela Lagunya Dipakai Saat Kampanye, Rolling Stones Peringatkan Trump: Ada Konsekuensi Hukumnya
The Rolling Stones/Net
rmol news logo Band rock ternama asal Inggris, The Rolling Stones, telah memberikan peringatan kepada Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, untuk tidak lagi menggunakan lagu-lagunya saat kampanye.

Peringatan tersebut disampaikan melalui sebuah pernyataan The Rolling Stones yang dipublikasikan melalu Deadline.com pada Sabtu (27/6) dan dikutip Sputnik.

"Ini bisa menjadi yang terakhir kalinya Presiden Donald Trump menggunakan lagu-lagu Stones. Rolling Stones akan mengambil langkah lebih lanjut jika lagu-lagu kami digunakan di salah satu kampanye politiknya (Trump) di masa depan," ujar Rolling Stones.

"Tim hukum The Stones bekerja dengan BMI (Broadcast Music Inc.). BMI telah memberi tahu kampanye Trump atas nama Stones bahwa penggunaan lagu-lagu mereka secara tidak sah merupakan pelanggaran terhadap perjanjian lisensi. Jika Donald Trump mengabaikannya, maka ia akan menghadapi tuntutan hukum karena melanggar embargo dan memainkan musik yang belum dilisensikan," paparnya.

Sehari sebelumnya, Jumat (26/6), BMI telah menghubungi anggota tim kampanye Trump dan membeberkan keberatan dari pihak Rolling Stones.

"BMI telah menerima keberatan dan mengirim surat pemberitahuan untuk menghapus karya-karya Rolling Stones dari lisensi kampanye, serta memberi tahu kampanye bahwa setiap penggunaan komposisi musik ini di masa depan akan melanggar perjanjian lisensi dengan BMI ", papar jurubicara BMI.

Sebelumnya, Trump telah menggunakan lagi "You Can't Always Get What You Want" dalam kampanyenya.

Selain Rolling Stones, beberpaa penyanyi terkenal lainnya seperti Elton John, Adele, Rihanna, Panic! At the Disco, dan Queen juga telah mengajukan keberatan yang sama.

Sementara itu, Trump dijadwalkan akan melawan saingannya, Joe Biden, dalam pemilihan Presiden AS pyang berlangsung pada 3 November. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA