Meski seharusnya digelar pada Mei dan sudah ditunda hingga akhir Juni, namun pemerintah Prancis telah memperpanjang larangan acara publik sampai pertengahan Juli. Alhasil, festival yang biasanya dilaksanakan di kawasan pantai Riviera harus dibatalkan.
Selain itu, panitia juga sudah mengumumkan pembatalan Fortnight and Critics Week yang merupakan bagian dari festival. Pihak panitia mengungkapkan, akan mencari segala kemungkinan agar Cannes 2020 bisa digelar dengan bentuk yang berbeda.
Salah satunya adalah dengan berpartisipasi dalam program bioskop virtual selama 10 hari yang dimulai pada 29 Mei. Selain Cannes, Tribeca Festival New York pada Senin (27/4) mengumumkan, Venice, Toronto, dan Berlin Film Festival juga akan mengikuti program tersebut.
Program yang ditayangkan di YouTube tersebut akan diberi tajuk "We Are One: A Global Film Festival".
Program digital ini akan menampilkan 20 film papan atas, termasuk film layar lebar, film pendek, dokumenter, dan meja bundar, yang di-streaming gratis untuk penggemar film di seluruh dunia.
Sutradara Cannes Film Festival, Thierry Fremaux, mengungkapkan mereka telah berdiskusi dengan festival-festival lain tentang potensi jaringan.
"Bioskop dan industrinya terancam. Kami harus membangun kembali, menegaskan kembali pentingnya dengan energi, persatuan, dan solidaritas," tegas Fremaux, melansir
CGTN.