Menurut laporan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, kunjungan Presiden Prabowo ke Australia merupakan lawatan balasan atas kedatangan PM Albanese ke Jakarta pada Mei lalu, tepat sehari setelah ia kembali terpilih sebagai Perdana Menteri Australia.
Setibanya di Kirribilli House, Presiden Prabowo yang tampil dalam setelan jas gelap dan peci hitam disambut langsung oleh PM Albanese yang mengenakan busana formal senada.
Momen penyambutan di halaman depan berlangsung hangat dan penuh keakraban, mencerminkan hubungan personal yang erat antara kedua pemimpin.
Usai penyambutan resmi, Presiden Prabowo menandatangani buku tamu kenegaraan sebagai bentuk penghormatan diplomatik sebelum keduanya melanjutkan ke sitting room untuk melaksanakan pertemuan empat mata (tête-à-tête).
Pertemuan tersebut menjadi momentum penting bagi kedua negara untuk memperdalam kerja sama strategis di berbagai bidang, mulai dari ekonomi dan pembangunan, hubungan antar masyarakat, pertahanan dan keamanan, hingga kemaritiman.
Selain meneguhkan fondasi kemitraan yang telah terjalin lebih dari tujuh dekade, kedua pemimpin juga membahas isu stabilitas kawasan Indo-Pasifik serta peluang penguatan kapasitas industri strategis di tingkat bilateral.
BERITA TERKAIT: