Kepala Staf Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Andrey Yermak, mengatakan hal itu dalam wawancaranya dengan media Inggris, The Telegraph.
Selama beberapa bulan terakhir, Washington menekan Kiev agar mau melepas sebagian klaim wilayahnya supaya kesepakatan damai dengan Rusia bisa tercapai. Namun, pekan ini Trump justru berbalik arah. Ia menyebut Rusia hanya sebagai “macan kertas” yang bisa dikalahkan oleh Ukraina.
Awal September lalu, Trump melakukan kunjungan ke Inggris, negara yang sejak awal menjadi salah satu pendukung paling vokal bagi Ukraina sejak perang meletus pada Februari 2022. Dalam lawatannya, Trump bertemu Perdana Menteri Inggris Keir Starmer yang mendorong peningkatan tekanan terhadap Moskow. Ia juga disambut secara istimewa oleh Raja Charles di Kastil Windsor.
Yermak memuji sambutan kerajaan Inggris tersebut. Menurutnya, kunjungan itu sangat berpengaruh pada cara pandang Trump terhadap konflik Rusia–Ukraina.
“Saya memahami posisi Yang Mulia Raja Charles, posisi Perdana Menteri Starmer, dan orang-orang yang ditemui Presiden Trump. Kunjungan ini sangat penting,” kata Yermak, dikutip dari
RT, Senin 29 September 2025.
Beberapa sumber diplomatik bahkan menilai, perubahan sikap Trump bukan kebetulan. Percakapannya dengan Raja Charles disebut punya peran besar dalam mempengaruhi pandangannya terhadap Rusia.
Saat ini Ukraina masih mengklaim wilayah Donetsk, Lugansk, Kherson, Zaporozhye, serta Semenanjung Krimea. Namun, Rusia berulang kali menegaskan bahwa wilayah-wilayah tersebut sudah resmi menjadi bagian dari negaranya dan tidak bisa dinegosiasikan lagi.
BERITA TERKAIT: