Puncak kelangkaan air yang terjadi akhir pekan lalu, hampir 180.000 pelanggan terdampak.
Hingga Rabu waktu setempat, 30 Juli 2025, sekitar 3.000 pelanggan masih mengalami kekurangan air, termasuk belasan hotel.
“Selama 11 hotel masih mengalami kekurangan air dan warga tidak mendapatkan layanan, tentu saja kita berada dalam keadaan darurat,” tegas González, seperti dimuat
Washington Post.
Kemarahan publik meningkat setelah otoritas air dan saluran pembuangan negara bagian menolak menyebutkan nama perusahaan yang dianggap bertanggung jawab atas kerusakan saluran air utama ketika memperbaiki jalan pekan lalu.
Sebagai respons, pejabat kota mendirikan titik distribusi air dan melakukan kunjungan rumah ke rumah untuk membagikan air minum.
Dengan keterlibatan Garda Nasional, operasi ini akan diperluas. González juga menunjuk seorang koordinator khusus untuk menstabilkan sistem air, menyelidiki otoritas terkait, dan menentukan penyebab krisis. Laporan investigasi diharapkan keluar dalam 10 hari mendatang.
Meski otoritas air dan saluran pembuangan menghadapi kritik tajam, gubernur menegaskan bahwa direktur eksekutif lembaga tersebut tetap akan menjabat.
Sebelum insiden besar ini, puluhan komunitas di Puerto Riko telah lama menghadapi masalah pasokan air, memperburuk ketidakpuasan masyarakat terhadap layanan publik.
BERITA TERKAIT: