Iran Peringatkan Konsekuensi Abadi Setelah Serangan AS ke Fasilitas Nuklir

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Minggu, 22 Juni 2025, 19:11 WIB
Iran Peringatkan Konsekuensi Abadi Setelah Serangan AS ke Fasilitas Nuklir
Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi/Net
rmol news logo Pemerintah Iran mengecam keras serangan udara Amerika Serikat yang menghantam tiga fasilitas nuklir utama di Fordo, Natanz, dan Isfahan pada Minggu dini hari waktu setempat, 22 Juni 2025. 

Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menyebut aksi militer itu sebagai pelanggaran berat terhadap hukum internasional. Dia memperingatkan bahwa serangan tersebut akan membawa konsekuensi abadi untuk AS. 

“Peristiwa pagi ini keterlaluan dan akan memiliki konsekuensi yang abadi (merujuk pada upaya perlawanan berkelanjutan). Pengeboman AS terhadap situs nuklir Fordo, Natanz, dan Isfahan Iran adalah perilaku yang sangat berbahaya, melanggar hukum, dan kriminal," cuit Araghchi, seperti dimuat Politico

Teheran menegaskan bahwa pihaknya berhak membela diri atas serangan yang dinilai sebagai agresi terang-terangan terhadap kedaulatan negara dan integritas wilayahnya.

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump dalam pernyataannya Sabtu malam, 21 Juni 2025 menyebut operasi militer tersebut sebagai serangan yang sangat berhasil. Ia memperingatkan akan adanya tindakan militer lebih lanjut jika Iran tidak menunjukkan tanda-tanda ingin berdamai.

Reaksi dari sekutu AS pun segera mengemuka. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyambut baik langkah Trump, menyebutnya sebagai keputusan berani yang akan mengubah sejarah.

Sebaliknya, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyerukan agar semua pihak menahan diri dan kembali ke jalur diplomasi.

“Kami menyerukan de-eskalasi dan mendesak Iran untuk kembali ke negosiasi diplomatik guna mengatasi ancaman serius dari program nuklirnya,” ujar Starmer dalam pernyataan resmi dari London.

Meski lokasi-lokasi yang diserang memiliki material radioaktif, Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) melaporkan tidak adanya peningkatan tingkat radiasi di sekitar area pascaserangan. Hal ini mengindikasikan bahwa bahan nuklir kemungkinan besar tidak tersebar atau rusak secara signifikan.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA