Intel AS Ungkap Persiapan Israel Serang Fasilitas Nuklir Iran

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Rabu, 21 Mei 2025, 11:54 WIB
Intel AS Ungkap Persiapan Israel Serang Fasilitas Nuklir Iran
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu/Net
rmol news logo Informasi intelijen baru yang diperoleh Amerika Serikat mengindikasikan bahwa Israel tengah mempersiapkan kemungkinan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran. 

Sumber yang dikutip CNN pada pada Rabu, 21 Mei 2025 menyebutkan adanya ketidaksepakatan di dalam pemerintahan AS sendiri mengenai kemungkinan tindakan Israel tersebut. 

"Kemungkinan serangan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran telah meningkat secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir," ujar sumber dari kalangan pejabat AS yang anonim tersebut.

Sumber yang sama menambahkan bahwa potensi serangan akan semakin besar jika Amerika Serikat mencapai kesepakatan dengan Iran yang tidak mencakup penghapusan seluruh cadangan uranium milik Teheran. 

Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa Israel mungkin bertindak secara sepihak jika merasa kesepakatan tersebut tidak cukup menjamin keamanannya.

Intelijen AS yang mendasari laporan ini berasal dari komunikasi publik dan privat pejabat senior Israel, penyadapan komunikasi internal, serta pemantauan pergerakan militer Israel yang mencurigakan. 

“Di antara aktivitas militer yang terpantau adalah perpindahan amunisi udara dan selesainya latihan udara tertentu,” tulis CNN mengutip dua sumber yang mengetahui informasi tersebut.

Sementara itu, pihak Gedung Putih melalui Dewan Keamanan Nasional belum memberikan komentar. Respons juga belum diberikan oleh Kedutaan Besar Israel di Washington maupun Kantor Perdana Menteri Israel.

Di sisi lain, ketegangan antara Teheran dan Washington masih terus berlangsung. Pada hari yang sama, Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyatakan bahwa tuntutan Amerika Serikat agar Iran menghentikan seluruh pengayaan uranium adalah hal yang "berlebihan dan keterlaluan." 

Pernyataan tersebut disiarkan oleh media pemerintah Iran dan mencerminkan skeptisisme terhadap keberhasilan negosiasi untuk kesepakatan nuklir baru.

Laporan ini menambah kekhawatiran atas meningkatnya potensi konflik di kawasan Timur Tengah, terutama jika Israel memutuskan untuk melancarkan serangan sepihak.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA