Kesepakatan Baru

AS Turunkan Tarif Jadi 30 Persen, China 10 Persen

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/alifia-dwi-ramandhita-1'>ALIFIA DWI RAMANDHITA</a>
LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA
  • Senin, 12 Mei 2025, 19:58 WIB
AS Turunkan Tarif Jadi 30 Persen, China 10 Persen
Presiden China Xi Jinping dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump/Net
rmol news logo Amerika Serikat (AS) dan China sepakat memangkas tarif perdagangan setelah pertemuan Menteri Keuangan AS, Scott Bessent dan delegasi China yang dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri He Lifeng di Jenewa di Jenewa pada Senin, 12 Mei 2025.

Dalam pertemuan tersebut, AS menurunkan tarif tambahan atas impor China dari 145 persen menjadi 30 persen. Sebaliknya, China memangkas bea masuk produk AS dari 125 persen menjadi 10 persen. 

Bessent menyampaikan bahwa kedua pihak sepakat menerapkan jeda 90 hari terhadap kebijakan tarif agresif mereka. 

"Kedua negara mewakili kepentingan nasional mereka dengan sangat baik," katanya, dikutip dari Reuters.

Bendahara negeri Paman Sam itu mengatakan baik Washington maupun Beijing sama-sama tidak ingin terjebak dalam pemisahan ekonomi total. 

“Konsensus dari kedua delegasi akhir pekan ini adalah tidak ada pihak yang menginginkan pemisahan. Dan apa yang terjadi dengan tarif yang sangat tinggi ini setara dengan embargo, dan tidak ada pihak yang menginginkannya. Kami menginginkan perdagangan," tegasnya.

Sementara itu, Kementerian Perdagangan China mengatakan bahwa konsultasi akan membantu menyelesaikan masalah perdagangan.

"Kami percaya bahwa konsultasi lanjutan akan membantu menyelesaikan isu-isu yang menjadi perhatian kedua negara di bidang ekonomi dan perdagangan," tulis pernyataan resmi Beijing.

Langkah ini langsung mendorong penguatan Dolar AS dan mengangkat pasar saham global yang sempat terguncang akibat kebijakan tarif mendadak oleh Presiden Donald Trump sebelumnya.

Meski tarif di sektor strategis seperti semikonduktor dan baja belum berubah, AS menyebut kesepakatan ini sebagai bagian dari penyeimbangan ulang strategi dagang mereka. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA