Dalam pemilihan umum hari Sabtu, 3 Mei 2025, Partai Buruh yang ia pimpin mencatat kemenangan besar di tengah tantangan krisis biaya hidup yang menjadi perhatian utama pemilih.
Menurut laporan
ABC News, Partai Buruh diproyeksikan memenangkan 85 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat, jauh melewati ambang 76 kursi untuk mayoritas.
Meski hasil Senat masih belum jelas, Partai Buruh mungkin tetap memerlukan dukungan dari partai kecil atau independen untuk meloloskan legislasi penting.
Dalam pidato kemenangannya di Sydney, Albanese menyampaikan pesan persatuan.
“Warga Australia telah memilih untuk menghadapi tantangan global dengan cara Australia, saling menjaga sambil membangun masa depan,” katanya penuh semangat kepada para pendukung.
“Kita tidak mencari inspirasi di luar negeri. Kita menemukannya di sini, dalam nilai-nilai dan masyarakat kita," kata dia lagi.
Di tengah sorak sorai, Albanese juga menekankan bahwa rakyat Australia telah memilih nilai-nilai Australia.
“Demi keadilan, aspirasi, dan kesempatan bagi semua. Di masa ketidakpastian global ini, rakyat Australia telah memilih optimisme dan tekad," ujarnya.
Sementara itu, pemimpin Partai Liberal Peter Dutton menerima kekalahan dan menyebutnya sebagai peristiwa bersejarah bagi partai oposisi utama itu.
Tak hanya kehilangan kendali partai, Dutton juga kalah di kursi Dickson dari Ali France, kandidat Partai Buruh yang dikenal sebagai advokat disabilitas.
Senator James Paterson dari Partai Liberal menyebut “faktor Trump” turut berperan dalam pemilu kali ini, mengacu pada pengaruh Presiden AS Donald Trump yang ikut membayangi isu-isu ekonomi global.
Kemenangan ini memperkuat posisi Partai Buruh setelah kembali berkuasa pada pemilu 2022, mengakhiri hampir satu dekade masa oposisi.
BERITA TERKAIT: