Di tengah kondisi tersebut, Presiden RI Prabowo Subianto, melakukan kunjungan ke lima negara di Timur Tengah pada Rabu, 9 April 2025.
Dosen Universitas Padjadjaran (Unpad) dan President University, Teuku Rezasyah menilai bahwa kebijakan tarif Trump berisiko menambah ketegangan dalam perdagangan global.
"Dikhawatirkan, kebijakan ini akan berdampak pada konflik dagang antar negara, dan antar blok perdagangan, yang dapat merusak sendi-sendi perdagangan yang tertera dalam World Trade Organization," ungkap Reza kepada
RMOL.
Menurut Reza, kebijakan kontroversial Trump tersebut berpotensi merusak hubungan antar negara dan mengganggu stabilitas perdamaian internasional.
"Selanjutnya, ini juga bisa merusak hubungan baik antar negara, sehingga merusak sendi-sendi perdamaian dan kerjasama internasional sebagaimana yang diidamkan oleh PBB," paparnya.
Dalam situasi yang semakin tidak pasti ini, Prabowo melakukan kunjungan ke Timur Tengah dengan tujuan untuk mencegah instabilitas ekonomi dunia. Selain itu, Prabowo berharap agar Indonesia dapat menarik lebih banyak investasi dari negara-negara Timur Tengah.
"Harapan RI adalah kesamaan posisi kawasan Timur Tengah dengan kawasan Asia Tenggara, sebagai penyeimbang seandainya terjadi gejolak ekonomi internasional yang menyerupai keadaan tahun 1930 silam, di mana konflik antar negara memuncak dan memicu Perang Dunia II," jelas Reza.
Selain itu, Indonesia juga berharap dapat lebih memahami sikap negara-negara Timur Tengah terhadap investasi di Amerika Serikat. Jika mereka merasa tidak nyaman dengan kondisi ekonomi AS, Indonesia ingin membuka diri untuk menerima gelontoran investasi dari kawasan tersebut.
"RI ingin sekali mendalami rasa percaya diri negara-negara di Timur Tengah, yang selama ini berinvestasi di Amerika Serikat. Seandainya mereka merasa tak nyaman dengan perkembangan di AS, maka RI akan membuka diri untuk menerima gelontoran investasi dari Timur Tengah," ujar Rezasyah.
Dia juga menyarankan agar delegasi Indonesia dalam kunjungan ini melibatkan kementerian, lembaga, dan dunia usaha yang paham substansi ekonomi Indonesia serta hubungan ekonomi Indonesia dengan Timur Tengah.
"Agar lebih efektif, delegasi RI dapat menggambarkan tingginya daya saing ekonomi Indonesia yang didukung oleh stabilitas nasional serta budaya Indonesia yang akrab dengan budaya Timur Tengah. Dialog bilateral ini sebaiknya dilakukan dalam dua bahasa: Arab dan Indonesia, agar dapat mengambil hati kalangan Timur Tengah," jelasnya.
Prabowo dan rombongan tiba di Presidential Flight, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), pada Rabu, 9 April 2025, sekitar pukul 06.30 waktu setempat (WS).
Di Abu Dhabi, Prabowo akan melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden UEA Sheikh Mohamed bin Zayed (MBZ) Al Nahyan. Pertemuan tersebut rencananya akan digelar di kediaman Presiden MBZ, Istana Qasr Al Shatie.
Negara tujuan selanjutnya yang akan didatangi Prabowo yakni Turki, Qatar, Mesir, dan Yordania.
BERITA TERKAIT: