Keamanan Bangladesh Terancam karena Tiongkok Mementingkan Diri Sendiri

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ade-mulyana-1'>ADE MULYANA</a>
LAPORAN: ADE MULYANA
  • Senin, 03 Maret 2025, 11:17 WIB
Keamanan Bangladesh Terancam karena Tiongkok Mementingkan Diri Sendiri
Ilustrasi Arakan Army.
rmol news logo Tiongkok dinilai lebih mengedepankan kepentingan sendiri dalam pembanguan Koridor Ekonomi Tiongkok-Myanmar (CMEC) dengan mengabaikan faktor keberatan masyarakat setempat yang akhirnya mendorong perlawanan dan pelarian masyarakat Rohingya di negara bagian Rakhine, Myanmar, ke Bangladesh. 

Tema ini menjadi salan satu hal yang dibicarakan dalam  sebuah seminar di Dhaka, bulan lalu, 3 Februari 2025, bertema “Rohingya di Bangladesh: Mencari Masa Depan yang Berkelanjutan.”

Penasihat Urusan Luar Negeri Md Touhid Hossain yang berbicara dalam seminar itu menegaskaan bahwa Myanmar yang damai sangat penting bagi Bangladesh dan Tiongkok. Ia secara tidak langsung menyampaikan bahwa jika Tiongkok berhasil melibatkan kelompok bersenjata etnis untuk memulihkan perdamaian di Myanmar, maka Bangladesh akan bebas dari persoalan dan dapat fokus pada urusan pembangunan. 

Seperti dikutip dari Mizzima.com, dia juga mengatakan, meskipun ada jaminan dari Tiongkok, namun belum ada kemajuan nyata di lapangan terkait pemulangan pengungsi Rohingya.

Bahkan situasi di lapangan semakin memburuk karena Arakan Army atau Tentara Arakan yang merupakan milisi Rohingya, semakin memantapkan posisi mereka di utara Rakhine. 

Walaupun Tiongkok telah menyatakan secara terbuka bahwa akar penyebab konflik di Rakhine adalah keterbelakangan ekonomi dan telah mempromosikan investasi infrastruktur berskala besar sebagai sarana penyelesaian konflik, namun tindakannya menunjukkan fokus pada kepentingan ekonomi, diplomatik, dan strategisnya sendiri daripada mengatasi krisis kemanusiaan.

Populasi pengungsi Rohingya yang cukup besar berdampak negatif pada kesejahteraan rakyat Bangladesh. 

Secara terpisah, Komisioner Bantuan dan Pemulangan Pengungsi Mohammad Mizanur Rahman telah menekankan perlunya menghentikan masuknya pengungsi baru, dengan alasan berkurangnya bantuan asing dan meningkatnya tekanan populasi di kamp-kamp pengungsi. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA